Setiap hari bagi saya adalah anugerah yang tak pernah saya lupakan (InsyaAllah). Saya mencoba memahami bagaimana kehidupan ini begitu bermanfaat bagi kehidupan saya kelak. Dan ternyata manfaat itu tidak datang dengan sendirinya, akan tetapi hari yang bermanfaat itu datang disaat kita menjalaninya.
Well, berhubung dengan keinginan saya untuk menulis sudah tidak tertahankan lagi, maka saya ingin bercerita sedikit tentang kehidupan kuliah saya yang tidak jauh dari kehidupan orang dewasa. Mengapa dewasa? Dewasa karena saya rasa, saya sudah bisa menjalani hidup ini dengan mandiri (at least sebisa mungkin hidup dengan usaha sendiri).
Akhir-akhir ini saya mendapatkan tawaran job untuk mengajar disana-sini. Ada yang minta untuk diajarkan bahasa inggris, ada yang minta Matematika, ada juga Fisika yang membuat kepala pusing bukan kepalang (ini versi saya). Dari sekian banyak tawaran yang saya dapatkan ada satu hal yang membuat saya bingung terhadap diri saya sendiri. Saya ini jurusan Teknik Informatika, but why I teach an English??? Sangat tidak ada korelasinya sama sekali.
Alasan pertama, yaitu saya memang benar-benar tidak bisa menguasai betul bahasa inggris yang benar itu seperti apa. Ngomong cap-cip-cus saja tidak bisa, apalagi mau mengajari (sekali lagi inilah realita kehidupan saya).
Kedua, saya rasa masih banyak diluar sana yang lebih ‘jago’ dalam berbahasa inggris ria. Ya, banyak kok temen saya yang masuk jurusan sastra inggris yang notabene pastilah lebih mengerti dan bisa mengajarkan bahasa inggris dengan luwes.
Ketiga, saya tidak mempunyai basic untuk speaking selama 1.5 jam di depan kelas. Lima menit bisa speaking with english aja udah hebat banget. Nah, ini saya harus mengajar dengan bahasa inggris dengan full english selama 1.5 jam. Helllooo.. mau taruh dimana muka saya??
——————–
Nah, tadi itu weakness yang saya miliki. Ketika saya melihat banyak kekurangan dalam diri saya, saya pun menyadari bahwa kekurangan yang saya miliki itu muncul karena saya belum pernah mencobanya. Saya hanya memikirkan ini dan itu sebelum saya sendiri mencobanya. Well, saya dengan nekat langsung ‘BISMILLAH’ untuk mengajar bahasa inggris for Junior High School.
——————–
At least, saya rasa meskipun banyak kekurangan disana sini selama satu setengah jam, tetapi tetap saya merasa bangga karena ternyata saya mampu speaking selama jenjang waktu tersebut. Ya saya bisa! (meskipun masih ada kekurangan).
Dari sanalah saya memahami, bahwasannya sebenarnya saya itu mampu dan pada akhirnya akan mampu jika yakin dan take an action. Mudah-mudahan ini menjadi salah satu batu loncatan saya untuk menggapai mimpi belajar di benua biru kelak. Amiin..
-English Teacher in Smile Club Course-