Tampilkan postingan dengan label Daily Work. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Daily Work. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 21 April 2018

Consumer Goods to Otomotif

Hii!! Lama juga ya nggak nulis. Sudah hampir sekitar 2 tahun yang lalu. Postingan terakhir saat bulan September 2016. ckckckckck... Lama juga ternyata.

Kali ini saya akan bercerita tentang kejadian beberapa hari terakhir yang saya alami. Nggak jauh-jauh dari masalah pekerjaan. Ya,, lebih tepatnya saya resign  dari perusahaan Consumer Goods ke perusahaan Otomotif yaitu PT. SGMW Motor Indonesia.

Mungkin teman-teman semua masih asing dengan nama PT tersebut. Saya juga awalnya asing ketika mendapat tawaran dari perusahaan itu. Saya cari-cari berita tentang perusahaan itu di dunia maya. Tidak terlalu banyak informasi yang saya dapatkan. Tapi dari situ saya tahu bahwa PT. SGMW Motor Indonesia tersebut memproduksi Mobil buatan China. Mungkin sudah ada yang pernah lihat iklan-iklan mobil Cortez dan Confero yang beberapa bulan terakhir sliweran di TV? Ya, dua tipe mobil tersebut adalah hasil produksi PT. SGMW Motor Indonesia.

PT. SGMW Motor Indonesia terletak di Kawasan Industri GIIC (Greenland International Industrial Center ) Kecamatan Cikarang Pusat, Kabupaten Bekasi. Lokasi berdekatan dengan pemda Kab. Bekasi. Bagi yang sering ke arah Pemda Kab. Bekasi, maka harusnya kawasan GIIC tak asing lagi bagi kalian. Perusahaan yang didirikan diatas tanah seluas 60 ha dengan nilai investasi 700 juta Dollar atau setara 9 Trilliun, menjadikan salah satu perusahaan otomotif yang menjanjikan. Bagaimana tidak? dengan nilai yang begitu besar tidak mungkin akan cabut / gulung tikar begitu saja dari Indonesia dalam jangka minimal 5 tahun kedepan.

Perusahaan ini diresmikan pada pertengahan tahun 2017, kalo nggak salah 11 Juli 2017, oleh bpk. Yusuf Kalla yang menjabat sebagai wakil presiden RI. Didampingi pula Bpk. Aher ( Gubernur Jawa Barat ) dan Bpk. Airlangga Hatarto ( Menteri Perindustrian ). Meski diresmikannya tahun 2017, sebenarnya perusahaan ini sudah mulai dibangun tahun 2015. Tahun depannya atau 2016, karyawan sudah mulai bergabung dengan perusahaan ini. Sampai dengan tahun 2018, karyawan PT. SGMW Motor Indonesia sudah berjumlah 900 karyawan, dan akan terus bertambah.

Ruang Interview / Meeting Room


FYI, awalnya saya juga ragu join dengan PT. SGMW Motor Indonesia atau bisa orang kenal PT. Wuling. "Ini bener nggak sih? jangan-jangan ntar bangkrut lagi kaya Jia*ing..". Apalagi kita punya streorif negatif dengan barang China ataupun perusahaan China. Namun setelah saya tiba untuk proses tahap pertama wawancara hati saya langsung berkata,"Wah,, ini mah gede banget, bagus lagi tempatnya. Nggak bakalan kabur 3-4 tahun kedepan!". Menurut saya, bagus kok buat jenjang karir. Dari segi benefit juga oke ( khususnya karyawan kantoran ). Apalagi ini perusahaan baru. Tidak ada senioritas ( subjektif ). Karena rata-rata karyawannya yang sudah berpengalaman yang diajak join dan angkatan paling senior baru masuk tahun 2016. Kesempatan!

Well, sementara sampai sini dulu ya infonya. Next saya mau ceritakan kehidupan kerja disana seperti apa dan bagaimana? See u!
Read More

Jumat, 23 September 2016

Curhat Jam Kerja

If you know, kerja disini itu tidak seperti yang dibayangkan sebelumnya. Dulu, waktu masih kuliah mikirnya kerja kantoran itu enak, santai, duit banyak. Berangkat pagi pulang sore. Nggak kena shift. Pagi pamit sama keluarga, sore disambut senyum bahagia. Karena pulang sore, maka bisa ini bisa itu. Misal, punya bisnis sampingan, bisa di handle setelah pulang kerja sampai jam 8 malam. Ngehandle dari rumah aja, kan bisnis online. Bisa ngajarin anak istri ngaji. Bantuin anak ngerjakan pr, jadi nggak panggil-panggil guru private. Bantu-bantu istri menyelesaikan pekerjaan rumah, jadi nggak perlu panggil pembantu rumah tangga. Well, itu angan-angan ketika dulu masih kuliah.

Sekarang apa mau dikata. Kenyataan tak sesuai dengan harapan. Mungkin terlalu berharap jadinya ya kecewa. Tapi tak apa, namanya garis takdir tak ada yang tahu. Kita hanya bisa memperbarui apa yang perlu diperbarui dan memperbaiki apa yang perlu diperbaiki.

Saya, meskipun secara jadwal kerja bekerja 8 jam perhari, namun kenyataannya lebih dari itu. Jadwal kerja dimulai dari jam 8 hingga jam 5 sore dengan 1 jam istirahat. Saya selalu masuk sebelum jam kerja. Biasanya setengah jam sebelumnya saya sudah standby di meja kerja. Kenapa nggak on time aja datengnya? Karena saya tipe orang yang sangat menghargai waktu (*tssaahh). Sengaja spare setengah jam untuk menutupi kekurangan jam kerja. Misal, selama bekerja nanti kan pasti ada jalan ke toilet, ke dapur bikin kopi, atau mungkin kepotong solat ashar selama 15 menit. Semua itu kan motong delapan jam tadi. Jadi ya, saya berusaha agar delapan jam kerja itu kalo dihitung benar-benar bekerja. Nggak kepotong ini itu. Jadi pas. Gaji yang saya terima ya pas. Nggak korupsi. hehehe

Kalo dirata-rata perhari saya berada di kantor selama 11-12 jam. So, saya menghabiskan waktu hampir setengah hari di kantor. Itu artinya saya menghabiskan setangah hidup saya di kantor. Dan itu salah satu alasan terbesar yang menyebabkan saya yang hingga kini hidup menjomblo.. lho? hahahaha


By the way saya lanjutkan nanti.. mau pulang dulu.
Read More

Minggu, 14 Agustus 2016

Anak Magang

Kemarin, tepatnya hari Jum’at, 12 Agustus 2016, saya kembali harus melepas kepergian rekan-rekan magang. Selama dua tahun bekerja, sudah beberapa kali saya menerima kedatangan rekan-rekan magang dari kampus yang sebulan kemudian biasanya selesai lalu pulang.

Kali ini rekan-rekan magang yang kebetulan (atau terpaksa ya? Haha) ditempatkan di lokasi bekerja saya, harus pulang kembali ke kampus mereka. Sedih? Enggak sih.. Cuma ya gimana gitu. Wong seumuran (*ngarep), udah kadung deket. Terus manggilnya cuma mas sama adek, nggak ada pak pak-an. Contoh:

”Dek, abang malam ini telat pulang ya?”

“Loh? Sejak kapan mas aku nikah sama kamu?”

Ehehehe.. salah.. Ya maksudnya kita saling sapa sudah seperti temen. Nggak pake resmi-resmian. Secara, saya sebenarnya risih juga klo dipanggil ‘bapak’. Apalagi klo tahu umurnya nggak beda jauh. Kayaknya udah tua banget gitu . Jadi ketika mereka pamit pulang, jadi semacam acara perpisahaan terselubung. Pas gelap-gelap minta pamit. Hehehe.

Meskipun saya sama anak magang nggak satu ruangan, tapi saya sering.. emm.. jarang juga sih.. ya tengah-tengah deh.. godain temen-temen magang. Tujuannya ya biar bisa mencairkan suasana. Sesekali saya coba guyoni pakai hati, biar baper.. wkwkwk

“Dek, udah sholat belum?”

“Belum mas,”

“Mau di imamin nggak?”

“Iya mas boleh.”

“Ya udah cepetan kita kemas-kemas,”

“Lho kok kemas-kemas mas? Bukannya tadi ngajakin solat?”

“Iya, maksudnya itu kita kemas-kemas terus pergi ke KUA. Kan tadi katanya mau diimamin?”

“Huwoooo..!!! tak pentung kamu mas!”

*kabooorr*

Dua anak magang yang berpisah kali ini berasal dari kampus UNS yang katanya kereeenn! *yakin??*. Jurusan yang terpaksa mereka tempuh  adalah psikologi. Menurut saya, jurusan psikologi itu jurusan yang nggak bener. Kok? Iya, mereka itu diajarkan yang nggak bener sama dosennya. Maksudnya? Iya, mereka diajarin cara ngebaca orang.

Bayangkan saudara-saudara sekalian, bila kalian baru dekat, baru kenal, tiba-tiba kalian dibilang sama anak jurusan psikologi dengan julukan “orang pelit!”. Oh my God, hal itu terjadi pada saya.
Jadi ceritanya gini. Selepas jam lima sore, dimana jam kerja sudah over alias selesai, saya iseng main ke tempat anak-anak magang.

“Eh Dek, bisa nggak baca tulisan tangan?”

“Bisa mas!”

“Yakin??”

“Wani piro?”

“Duh kah,,, iki lho mek enek 2.000 gelem ora?”

“Yo wis mas, lumayan gawe numpang adus ndek spbu.”

Habis itu, buru-buru saya langsung ambil selembar kertas dan pena lalu menuliskan surat cinta saya kepada mereka. Hehehe.. Selesai nulis, saya serahkan lembar kertas tersebut kepada mereka. Dan  mereka hanya butuh waktu 2 detik untuk menuduh saya adalah orang ‘PELIT’!

#GLEK!

“Masa sih?”

“Iya, mas Daus orangnya ‘PELIT’.”

“Kalian nggak salah baca atau tafsir gitu? Kali aja pas belajar lagi ngantuk?”

“Enggak kok mas, dari tulisannya mas Daus itu beneran ‘PELIT’”

#OHMYGOD

Saya ulang tiga kali, dan hasilnya tetap sama.

“Mas Daus ‘PELIT’!!!”
“Mas Daus ‘PELIT’!!!”
“Mas Daus ‘PELIT’!!!”

#LANGSUNGPINGSAN tapi bangun lagi pas denger adzan, habis itu ngacir pergi ke musholla.

Tuh kan, bener. Hanya dengan tulisan mereka bisa menjudge seseorang. Ck. Ck. Ck. Padahal saya itu orangnya bukan pelit. #ehminipembelaan. Saya hanya selektif ketika mengeluarkan uang. Mana yang prioritas, mana yang lebih dibutuhkan, disitu uang saya keluar.

Dan yang saya tahu, mereka menyebut saya ‘PELIT’ hanya gara-gara saya nulis huruf ‘g’ mirip angka sembilan. Cuma itu? Iyaa!!! Gara-gara huruf ‘g’ mirip angka sembilan, maka saya jamin kalian akan dituduh orang yang pelit. Oh nooooo… ilmu macam apa ini??

Well, secara keseluruhan saya suka dengan mereka. Meskipun kami akrab seperti temen, namun mereka tetap menjaga norma-norma dalam dunia kerja. Mereka tetap sopan dan santun, meskipun mereka suka ngabisin stock emmi *buka aib*. Hehehe

Ada juga momen ketika saya berkunjung ke kontrakan mereka. Diminta betulin laptop, tapi gratisan. Ditanyain ini itu, ‘ditawarin’ kenalan sama temen mereka juga meskipun pada akhirnya saya tolak secara halus karena suatu hal yang tak akan saya ceritakan disini. Kepanjangan woyy!

At least. Mereka sekarang sudah pulang lagi ke Solo. Tempat yang belum pernah saya kunjungi. Seperti apa Solo itu saya juga tidak peduli. Yang akan saya ingat adalah disana pernah ada dua anak magang yang pernah tersasar di lokasi kerja saya. Selalu ceria, ketawa-tawa, dan rela cuma dibayar sama emmi (makanan favorit mereka selama disana).

Semoga sukses kawan! Tak ada proses yang sia-sia. Semangat selalu! Karena hidup tak semata-mata hanya ujian, tapi juga ada pujian.

Satu lagi.. Jangan lupa nikah! Hehehe

Abaikan orang laki di sebelah kiri. hehehe.. 




Sr. Firdaus Iping
Read More

Senin, 18 April 2016

Asal Tulis

Akhir-akhir ini setelah ikut siaware gue seneng cari lagu yang liriknya bener-bener punya isi. Emm.. maksudnya bukan cuma dengerin aja, tapi punya arti. Contoh judul lagu The Greatest Love yang dibawakan sama George Benson, atau lagu yang terbaru dari Adele - I'll Ask.

Coba perhatiin liriknya. Terus pas dengerin hayati. Kadang juga gue dengerinnya pas lagi sendiri, pas suasananya sepi. Malem atau pagi pas cuacanya mendung.. Coba deh.. Ada energi sendiri pas dengerinnya..
Read More

Rabu, 27 Agustus 2014

Jangan Remehkan Struktur Kelas!

Pernahkah kalian memikirkan untuk apa sih dulu kita rajin membuat struktur organisasi? Kenapa setiap ganti semester atau ganti tahun ajaran baru di hari pertama pasti kita membuat sebuah struktur. Entah itu struktur kelas ataukah struktur organisasi intra ataupun ekstra.

Dulunya saya berpikir, “Buat apa sih bikin bikin kayak gini? Toh nggak ngaruh cuma jadi pajangan aja.” Beneran lho! Jangan salah, saya paling males ngebuat yang kayak beginian. Rasanya, Cuma ngabisin waktu. Saya malah mikir, “Alaaaaahh.. asal tunjuk aja terus tulis, beres!”. Sesimpel itu loh!

Kali ini pola pikir itu semacam menghantam balik pada diri saya. Seakan-akan saya kena karma karena sempat meremehkan masalah membuat struktur.

Kali ini saya diminta untuk me-maintenance struktur perusahaan tempat saya bernaung. Jangan kalian bayangkan struktur yang saya pegang hanya segede upil yang sering saya acuhkan. Yang saya (dan tim) garap adalah struktur yang panjangnya sepanjang Anyer-Panarukan (Pernah ngukur? Sama saya juga belum, hehe). Yang biasanya saya buat struktur cuma 1 menit selesai, kali ini satu minggu tidak cukup. Yang biasanya membuat struktur yang berlaku paling lama 1 semester, saya membuat struktur tahun ini, prediksi setengah tahun kedepan, dan struktur setahun kedepan.  Super!!

Ini contoh screenshoot-nya (jangan lupa, panjangnya dikalikan 10)


 Haha, bisa bacanya? Itu sudah saya zoom-out hingga tidak bisa diperkecil lagi... haha

 Dan yang kotak-kotak itu isinya nama orang, jabatan, pendidikan, tanggal mulai kerja. Jumlahnya hingga hampir 3000 orang. Luar biasa! Haha.. keder keder dah! Kami pernah mengerjakannya pada hari sabtu & minggu, dari pagi sampai malam, dan belum selesai,,, hebat!!! Haha

Ya, sekarang buat temen-temen yang masih sekolah ataupun masih rajin ikut organisasi, jangan kalian remehkan urusan membuat struktur. Bisa-bisa kalian seperti saya. Bingung tak terkendali. Rajin-rajinlah berlatih membuat struktur. Kalo perlu buatlah perencanaan struktur kelas kalian hingga lulus.. itu klo perlu.. hehehe

Oke deh, saya mau bobo dulu.. bye!


Read More

Selasa, 26 Agustus 2014

Aku Bahagia!


Hari-hari kuhabiskan waktu hanya di kantor saja. Tak ada yang berubah hingga sekarang. Berangkat jam 7 (masuk jam 8) dan pulang diatas jam 8 atau 9 malam. Dan entah mengapa yang saya rasakan sekarang adalah saya betah untuk berlama-lama di kantor.

Oke, tak bisa dipungkiri lagi, meski kadang saya suka mengeluh karena sering pulang malam. Tapi dalam hati yang terdalam ternyata saya bahagia disini. Padahal pekerjaan saya disini menghitung dan mengalkulasi data setiap harinya yang jumlahnya mencapai puluhan ribu data. 

Mungkin jika kalian bayangkan itu adalah pekerjaan yang berat. Iya sih, awalnya saya katakan berat. Namun setelah belajar setahap demi setahap, saya merasakan pekerjaan itu mudah, meski membutuhkan waktu berjam-jam di depan komputer. Well, saya sekarang mulai percaya bahwa tak ada pekerjaan yang berat. Berat hanya terjadi bila kita belum pernah mencobanya atau tak tahu tekniknya. Serius deh!

Saya bahagia? Atau bisa jadi ini hanya efek sementara karena  terlalu sering berada di kantor? Bertemu dengan orang-orang baru. Karakter yang berbeda-beda. Umur yang berbeda. Tua muda berpadu. Hal yang belum pernah saya dapatkan sebelumnya.

Tak pernah sekalipun sebelumnya saya pernah berkolaborasi atau berada satu tim dengan para senior yang umurnya terlampau 15-20 tahun dalam menuntaskan pekerjaan besar. Di kampus dulu pun saya (jujur) jarang aktif dengan para dosen. Malas. Saya lebih suka aktif di luar kampus. Andai kalian tanya kepada para dosen almamater saya mungkin tak ada yang kenal saya, bahkan (mungkin) dosen pembimbing saya juga sudah lupa. Hehe.

Disini, saya banyak sekali belajar memahami karakter masing-masing orang. Ada yang periang, ada yang pendiam, ada yang suka usil, ada yang baik, ada yang humoris, ada juga yang homo-ris. Ada yang g pernah senyum sama saya (hehe.. ada lho!), sampai ada yang suka cerita-cerita jorok (apapun yang diceritakan seringkali berakhir dengan kata jorok, dan itu dianggap biasa.).

Saya sendiri telah banyak belajar sebelumnya ketika masih di pesma firdaus malang (duh! rindunya). Ridwan, salah satu teman terbaik saya di pesma berpesan kepada saya “Us, kamu nanti diluar sana harus sudah siap. Harus memahami karakter orang. Tidak bisa memaksakan sesuai kehendakmu sendiri.” Yap! Saya akan mengikuti alur namun tak mau sampai masuk ke dalam lumpur. Saya tetap harus bisa membatasi diri. Mana kadar maks dan mana kadar min.

Atau bisa jadi saya bahagia karena teman saya hanya ada di kantor saja. Di tempat singgah saya, teman saya hanya keluarga om saya. Tetangga depan, samping, belum ada yang kenal. Gimana mau kenal? Saya masuk pagi pulang malam, senin-minggu nonstop. Wajar bila saya lebih betah di kantor. Saya rela-relain dateng pagi-pagi sekali, satu jam sebelum jam kantor masuk saya sudah ada stay di meja. Dengan datang pagi, saya punya waktu menulis yang lebih lama sambil menikmati secangkir kopi nikmat di sebelah saya. Ya, suasana pagi yang hening memang sangat cocok untuk menulis.

Oke, kesimpulannya sampai saat ini saya bahagia tinggal di kantor karena beberapa hal yang saya sukai. Lalu, bagimana dengan kamu?

Read More

Sabtu, 23 Agustus 2014

Tak Perlu Takut untuk Bekerja

Week-3

Bekerja bukanlah sesuatu yang perlu ditakuti. Akan tetapi bekerja adalah sesuatu yang perlu kita hadapi. Terutama untuk para cowok beken, semisal saya.. mwehehe

Bisa dikatakan saya cukup beruntung bisa mendapatkan pekerjaan disaat yang tepat. Maksudnya, dua bulan setelah wisuda saya sudah diterima kerja tanpa usaha yang begitu keras. Jujur, saya tidak pernah mempersiapkan test yang berkaitan dengan pekerjaan sama sekali. Baik itu test wawancara, psikotest, komputer, leadership, dll. Yang saya lakukan adalah mengirim sebanyak-banyaknya lamaran... haha.. Ga' percaya? nih liat screenshootnya..


Pekerjaan yang saya lamar pun sembarangan. Saya yang lulusan IT melamar berbagai macam profesi, mulai dari programmer, admin, helpdesk, hingga profesi sales. Mungkin terlihat miris di mata kalian. Kok bisa-bisanya saya sembarangan dalam memilih pekerjaan. Mengapa tidak melamar pekerjaan yang berkaitan dengan ilmu yang telah saya dapat? Kan sayang?

Namun, itulah saya. Saya adalah orang yang paling mengerti batas kemampuan diri sendiri. Saya mengenali sekali kekurangan saya, dan saya juga mengerti kelebihan saya. Saya berprinsip, saya akan banyak belajar di lingkungan kerja nanti dan harapannya ilmu saya bisa bermanfaat.

Dan ternyata benar! Meski jenis pekerjaannya terlihat agak melenceng dari jurusan saya, namun disini saya merasa mendapatkan ilmu yang banyak sekali yang belum pernah saya dapatkan di kursi kuliah. Dan tak dinanya lagi ilmu saya sedikit banyak ternyata bermanfaat di lingkungan pekerjaan saya.

Di tempat saya bekerja saya memahami betul alur data komunikasi client server yang tak semua orang di kantor saya mengerti. Begitu juga tentang desain-desain. Saya yang punya hobi membuat desain dikala senggang akhirnya dimanfaatkan kantor untuk membuat desain kaos untuk seluruh karyawan perusahaan.

Tak perlu takut. Ketakutan hanya berasal disaat kita belum mencobanya. Setelah mencoba, maka ketakutan itu sedikit demi sedikit akan hilang, bahkan tak berbekas. percaya deh!

Oh ya lupa, ada satu lagi yang sering saya lakukan, yaitu berdoa. Yap! Do'a adalah sumber segala kekuatan. Salah satu do'a yang sering saya panjatkan ialah minta diberikan kemudahan dan kelancaran rezeki. Intinya do'a itu harus selaras juga dengan ibadah wajib kita. Klo cuma berdo'a tapi yang wajib keteteran dan dinomor duakan, mungkin sekarang saya masih luntang lantung di rumah.

Yuk, ayuk.. semuanya akan berbuah manis kok. Hukum kekekalan energi mengatakan, semakin banyak berbuat baik maka kemudian hari akan menuai kelipatan buah baik. Begitu juga sebaliknya. Mungkin dengan persiapan doa itulah hingga akhirnya saat ini saya bisa mendapatkan pekerjaan. Bagaimana? Berani mencobanya?

***Ssttt... minggu ini gajian pertama saya lho X3 dan saya nggak tahu mau dibuat apa..
Read More

Jumat, 15 Agustus 2014

Pekerjaan Compensation & Benefit


Masih sekitar kehidupan kerja saya. Awal-awal saya sudah katakan bahwa posisi saya saat ini ada di bagian comben atau singkatan dari ‘Compensation and Benefit’. Jujur saya katakan bahwa saya tidak tahu menahu sama sekali dengan bagian comben. Saya baru mengenal nama tersebut ketika awal masuk kerja. Manajer saya bilang, “Kamu nanti di bagian comben”. Dan satu hal yang dijelaskan pada saya hanyalah comben itu mengurusi payroll karyawan.

Awalnya sih oke-oke saja. Saya nurut. Saya pikir, “Oohh.. Cuma ngurus urusan gaji, keciiiiill!” Ternyata, setelah seminggu saya jalani, saya berpikir balik, “Sebesar inikah beban dan tanggung jawabnya??”

Bagi teman-teman yang saat ini menjadi teman BBM saya, mungkin sering melihat status saya yang sering saya update di menit-menit menjelang pulang, semisal “Horeee! Pulang!”, “Rekor malam ini. TELADAN!”, dsb. Bukan bermaksud saya pamer atau bagaimana. Saya menulis status tersebut dikarenakan saya benar-benar senang bila bisa pulang lebih awal. Seminggu lebih saya jalani, baru satu kali saya pulang di jam-jam pulang, 17.00. Selebihnya diatas jam 8. Bahkan, semalam saya baru pulang jam 22.30. LUAR BIASA! Dan menurut pengalaman rekan setim saya mengatakan bahwa itu masih terlalu pagi untuk pulang karena biasanya hingga 2 hari 2 malam harus tinggal di kantor. LUAR BIASA!

Saya merasa beban kerja di perusahaan terlalu berlebihan. Eit! Jangan bepikiran saya tidak mencintai pekerjaan saya. Saya bahagia kok kerja, karena hal tersebut adalah kewajiban bagi seorang laki-laki. Namun, saya berusaha memerikan pandangan secara gamblang kepada teman-teman semua. Di perusahaan yang saya tinggali sekarang ada sekitar 2900-an karyawan dan kesemuanya perlu mendapatkan gaji. Siapa yang mengurus gaji mereka? Yap, itulah bagian saya.

Perlu teman-teman sadari, bahwa 2900 itu bukanlah jumlah yang sedikit. Mungkin ini terlalu subjektif. Bagi departemen kami, jumlah itu merupakan jumlah yang luar biasa. Kami berlima harus mengurus gaji mereka, mulai dari gaji pokok, lemburan, cuti, izin sakit, hingga insentive. Harian, mingguan, dan bulanan, kami harus membuat report data izin, cuti, dan lemburan untuk disampaikan kepada manager. Semua data yang masuk nantinya akan dikalkulasikan agar dapat menghasilkan nilai upah yang wajib dibayarkan tiap-tiap karyawan sebanyak 2900-an tersebut.

Well, intinya saya akan coba jalani pekerjaan ini sejauh saya mampu. Toh, saya merasa masih perlu banyak belajar. Mungkin juga saya belum mahir dalam menunaikan tugas-tugas yang telah diberikan. Mungkin juga pekerjaan saya ini agak sedikit menyimpang dari jurusan yang dulu pernah saya ambil. Pekerjaan ini sepertinya lebih cocok diberikan kepada akuntan atau perkantoran. Pokoknya setiap awal bangun pagi hal yang pertama saya lakukan adalah tersenyum dan berdo’a agar selalu diberikan kekuatan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang besar. Salam..


*ditulis kemarin pagi dan baru bisa posting hari ini :(
Read More

Jumat, 08 Agustus 2014

Kehidupan Abnormal Kantor


Jangan kalian bayangin kehidupan di kantor itu normal-normal aja. Terkadang atau bahkan mungkin kalian akan sering menemukan kehidupan yang abnormal.

Kalian pernah liat orang mijit kan? Yaaahh.. paling tidak ayah kalian dipijit sama ibu kalian. Nah, di kantor juga ada yang kayak gitu. Mijit sih normal, yang abnormal itu kadang mijitnya sampe kelewatan. Orang yang biasanya mijit hanya sebatas punggung, nah ini yang berlebihan.

Di kantor gue, kemarin, mijitnya bukan sampe punggung lagi tapi sampe *maaf* pantat. Kamfreeeett.. disamping gue lagi pijit2nya -_-. Udah gitu sambil ketawa-ketawa lagi. Ni orang udah g waras kali ya??

Mungkin lo juga bakal ketemu orang yang suka ngomong jorok. Bagi gue yang dari dulu tinggal di lingkungan pesantren hal tersebut adalah hal tabu yang tak layak jadi konsumsi umum. Lagi-lagi kemarin, ada seorang ibu datang ke ruangan gue. Ibu itu memang suka becanda. Kali itu ia ngomong ke orang ke ruangan gue yang kebetulan lagi banyak makanan (maklum abis lebaran).

“Eh, pak advice, sekali-kali kek bawa buah.”

“Masa’ tiap dateng bawanya yang gini-gini doang”

Dalem ati gue, “Set dah, ni ibu nggak bersyukur bgt -___-”

Terus gw timpalin aja tuh, “Lah, emang ibu bawa apaan?”

Ibu itu jawab, “Gue?? gue bawa *maaf* buah dada laaahhh~..”  Sambil nyengir-nyengir dan temen seruangan langsung pada ketawa ngekel. Gue ketawa juga sih, tapi dalem ati heran ‘kok bisa gue sekantor sama orang yang kayak gini’

Pernah juga suatu ketika ada yang masuk ke ruangan gue sambil cerita yang vulgar-vulgar. Kata-kata alat vital dibawa kemana-mana. Kayak g’ ada aturan banget pokokknya. Kantor bagaikan tak kenal batasan antara laki dan perempuan.

Kadang ada yang masuk, terus becandaan, tapi becandaannya sambil meluk-meluk perempuan, oh meeeeeeennn.. pantes aja banyak kasus selingkuh. Hal kayak gini ini yang menurut gue abnormal. Apalagi temen sekantor gue rata-rata udah berkeluarga semua. Ampun gueee...

Tapi g semuanya kayak gitu juga, guys! Ada juga temen yang sepikiran dan tak sepiktor yang lain. Enak diajak ngobrol, mau diajak solat bareng, nggak melakukan hal2 abnormal kayak contoh diatas. Nah, yang kayak gini yang perlu kita dekati. Apalagi kalo yang kayak gitu lawan jenis kita, maka sangat perlu didekati, sapa tau jodoh.. loh? Loh? Loh? HaHaHa..


See u next my story !
Read More

Kamis, 07 Agustus 2014

Kejanggalan Tempat Kerja Gue


Hi, gue sekarang ini ada divisi Comben. Apa ada yang tau Comben itu tugasnya apa?? Oh ya, gue belum jelasin comben itu singkatan dari apa. Comben itu singkatan dari Compensation and Benefit. Secara garis besar, divisi comben bertugas di bagian payroll.

Oke, gue cuma mau cerita singkat apa yang gue alamin di tempat gue kerja sekarang. Gue baru masuk 3 hari dan gue rasa, gue udah mengalami hal-hal yang sebelumnya belum pernah kepikiran.

Hari pertama, gue ketemu temen satu ruangan gue, sebut aja namanya mas advice. Gue ngobrol ngalur-ngidul ama dia, pokoknya yang berkaitan dengan pekerjaan. Entah mengapa gue merasa ada yang janggal.
Masih hari pertama, gue juga ketemu dengan mas castle. Menurut gue, dia orangnya verbalis. Pandai mengolah kata-kata sehingga gue klo ngomong ama dia seakan-akan dia terlihat orang yang paling pintar di kantor ini. Gue seneng klo ngobrol ama dia, gue pikir, gue bakalan ketularan pinternya. Well, sama seperti mas advice, bila mengobrol dengan mas castle gue merasa ada yang bener-bener janggal. Suerr!

Orang ketiga yang gue temui di hari ketiga, yaitu seorang bapak yang berprofesi di bagian security. Gue g mau nyebutin orangnya siapa, tapi disini bakalan gue kasih nama pak safe. Ia orang pertama yang bercerita banyak tentang kondisi kerja disini. Bahkan ia dengan terang-terangan cerita ke gue awal mula ia kerja hingga posisinya yang sekarang. Dan sama seperti dua orang diatas, pak safe ini juga menceritakan hal yang sama, yaitu kejanggalan.

Hari ketiga, gue ketemu sama mbak cantik. Suer, dia orang yang paling cantik di kantor ini. Kenapa? Soalnya dia cewe yang paling muda di kantor gue. Hehe.. Ya iyalah paling cantik. Oh iya, bila dihitung dengan jari, di kantor gue orang yang berumur dibawah 30 tahun Cuma ada empat, gue, mas advice, mas caslte, dan mbak cantik yang akan gue sebut mbak beauty. Dia semalam juga cerita hal yang sama seperti ketiga orang diatas, suatu kejanggalan.

Gue jadi bertanya-tanya sendiri. Ini sebenernya ada apa sih? Ada apa dengan kantor baru gue? Ada apa? Kalo gue tanya kayak gitu, keempatnya akan kompak menjawab, “Ntar lu bakalan tau sendiri.” Tau apa? Apa yang harus gue tahu? Gue harus cari tau dimana? Apa cerita janggal yang mereka ceritakan sama seperti firasat gue sebelum masuk ke kantor ini, ataukah ini hanya dugaan yang tak memiliki bukti? Entahlah,.. Tapi gue rasa gue harus segera tau. Gue penasaran....


*Selanjutnya gue bakalan cerita 'kejanggalan' yang dimaksud itu apa. soalnya gue juga belum ngerasain sendiri. Gue tandai post kayak gini pake label "Daily Work".
**Sorry, lama g update. Di tempat baru gue miskin layanan data T.T
Read More