Saat sedang suntuk atau stress kadang ada beberapa hal yang saya lakukan selain menggiatkan atau menambahkan ibadah rutin. Beberapa hal diantaranya adalah main game dengan full volume atau menyetel musik dengan super full volume. Disaat melakukan kedua hal tersebut saya benar-benar tidak akan menghiraukan kondisi orang lain disekitar saya. Entah itu terganggu dengan volume yang menggelegar, risih, bahkan mencemooh, pokoknya saat itu saya benar2 tidak peduli. I want to have alone my world. Terkesan egois memang, tapi dengan dua hal tersebut saya bisa meluapkan semua emosi saya.
Saat bermain game, semua emosi saya bisa keluar (baca: setannya keluar). Emosi ingin menghujat orang lain saya limpahkan semua badai hujatan tersebut kepada game yang saya mainkan. Apalagi game yang saya mainkan game over atau kalah, saya pasti (alias jangan diragukan lagi) akan langsung menghujatnya dengan sembarangan, brutal dan tidak aturan. Daripada menghujat orang yang hukumnya berdosa, lebih baik menghujat makhluk virtual yang jelas2 tidak akan marah balik kepada penghujatnya, ya nggak?
Saya berpandangan makhluk virtual yang berada dalam game adalah makhluk yang paling penyabar yang pernah saya temui di galaxy ini. Sekuat apapun, sebesar apapun, bahkan sebanyak apapun kita menghujatnya saya garansi 100.000.000.000 tahun ia tidak akan pernah #marah. He always replied with a smile to anyone who blasphemes him. ahhh.. speechless.. :')
Hal kedua yang saya lakukan adalah menyetel musik keras-keras. Untuk hal ini, akhir-akhir ini, saya sudah mulai berpikir ulang untuk menyetelnya dengan speaker. Saya pikir hal ini pasti akan sangat mengganggu orang lain disekitar saya. Dulunya sih pake slogan "Emangnya Gue Pikirin". Tapi sejak saya mulai beranjak dewasa, otak saya juga tidak mau kalah ikut dewasa (hehe..) jadi mulai berpikir ulang untuk melakukan hal tersebut. So, akhirnya saya ganti dengan headset. Tapi tetap dengan full volume.. :D
Saya rasa dengan volume yang keras, saya jadi lebih tenang. Seakan-akan dalam kondisi tersebut saya merasa seperti ada teman untuk teriak-teriak sekencang-kencangnya, meski saat mendengarkan musik tersebut jasad saya tetap berada dalam kondisi diam dengan tatapan kosong -_-". Saat itu seakan-akan arwah ini berjalan-jalan ke suatu tempat yang luas dan disana terdapat sasak tinju yang siap untuk menjadi bahan pelampiasan. hiaatttt!!! bak.. buk.. bak.. buk.. sambil teriak-teriak hiaatttt!!!.
Well, dengan hal tersebut saya jadi rileks dan siap kembali beraktivitas seperti biasanya. So, bagaimana dengan kalian kawan?