Kawan-kawanku sekalian, dua hari yang lalu saya membaca sebuah artikel yang isinya tentang bagaimana agar ibadah kita menjadi lebih khusyuk dan bermakna, terutama di bulan ramadhan kali ini. Pada tulisan tersebut dituliskan bahwa salah satu cara yang bisa membuat ibadah kita lebih bermakna adalah dengan cara 'menjadikan ramadhan kali ini seakan-akan menjadi ramadhan terakhir bagi kita'.
Pernah ada seorang sahabat datang kepada Rasulullan SAW dan berkata: "Wahai Rasulullah, ajari dan nasihati aku dengan ringkas". Kemudian Rasulullah bersabda:
إِذَا قُمْتَ فِي صَلَاتِكَ فَصَلِّ صَلَاةَ مُوَدِّعٍ
"Apabila kamu berdiri dalam shalatmu, maka shalatlah seperti shalatnya perpisahan" (HR. Ibnu Majah dan Ahmad)
Coba bayangkan apabila kita diberitahu bahwasannya puasa esok hari akan mati. Apa yang akan kita lakukan? Pastinya kita orang yang beriman dan bertaqwa akan memanfaakan momen-momen terakhir untuk lebih giat dan lebih fokus untuk beribadah. Siang dan malam diisi dengan ibadah. Memperbanyak amal kebaikan dan amal sedekah, meski penuh dengan pengorbanan materi dan tenaga. Bahkan dibulan puasa ini bertekad untuk meninggalkan semua yang dapat merusak puasa.
Selayaknya memang perasaan 'Ini adalah Ramadhan terakhirku dan kesempatanku tuk beramal sholeh tinggal sebentar' harus kita tanamkan pada diri kita. Sehingga akan mendorong ruh ini untk benar-benar dan sungguh-sungguh kemudian berkonsentrasi penuh untuk menjalani ibadah puasa.
Banyak sekali cara untuk menghadirkan perasaan 'Ini adalah Ramadhan terakhirku'. Salah satunya adalah dengan niat yang tulus dan ikhlas kemudian membayangkan bahwasannya esok hari "nyawaku akan dicabut oleh malaikat utusan Allah".
Saya pribadi sudah mempraktekkan cara ini, dan hasilnya manjur! Satu hari penuh dengan kesyahduan, setiap ada peluang kebaikan saya kerjakan, berusaha menjaga lisan, berusaha membantu setiap ada yang meminta bantuan. Bahkan, beberapa kali saya sampai menangis ketika shalat. Saat perasaan 'itu' hadir, saya menjadi ingat dosa-dosa yang pernah diperbuat. Seakan-akan "Ini Kesempatan Terakhir Untuk Saya" sebelum akhirnya saya wafat.
Untuk itu, marilah kawan kita bersama-sama menghadirkan perasaan 'Ini adalah ramadhan terakhir' untuk kita. InsyaAllah jika kita semua sudah memiliki perasaan dan niat seperti itu, semua ibadah kita jauh lebih khusyuk dan lebih mengena.
Subhanallah...
BalasHapuskeren, Daus! dalem dan ngena banget... dan ini pas sekali sama perenungan saya beberapa hari ini.
Hari ke-3 Ramadhan ini, saya sempat ngalami kecelakaan kecil di jalan, dan lalu itu udah bikin saya mikir panjang... alhamdulillaaaaah banget Allah masih ngasih saya kesempatan buat ngerasain Ramadhan ke-4 dan sampai hari ini.
jadi malu kalo udah dikasi kesempatan lagi gini tapi amalnya ya masih segitu-gitu aja...
Untuk itu kita patut berysukur sama Allah masih diberi umur yang panjang, Nursih.. :)
HapusFastabiqul Khairat + Judul diatas sepertinya bisa tambah topcer deh!
-Eh, lain kali hati2 di jalan ya :)-