Berhubung cerita kemarin kami telah sampai di kota tembakau, sebutan dari kota Jember, maka tulisan kali ini akan fokus bercerita tentang kegiatan kami disana.
Aku yang baru saja tiba di kediaman
@RiaChipo serasa plong. Terbayang-bayang bisa istirahat sebentar disana. Berleha-leha sambil berbaring di atas kasur empuk nan wangi. Tapi kenyataan berbanding jungkir terbalik dari angan-angan. Semua angan-angan seakan sirna saat tiba di rumahnya.
Rumah
@RiaChipo sangatlah besar dan luas. Halaman rumahnya bisa dibuat lapangan futsal, meskipun cuma setengah dari ukuran aslinya. Atap rumah yang dibuat agak tinggi malah memberikan efek sejuk didalamnya. Saat kami tiba, kami disambut oleh saudara-saudaranya. Kami dipersilahkan masuk kedalam rumahnya yang sebelumnya sudah mereka baluti lantai itu dengan karpet beludru yang diatasnya sudah terhidang buah-buahan, macam-macam gorengan dan minuman. Mungkin karena efek hidangan itu, rasa kantukku seakan hilang entah kemana. Langsung tanpa basa-basi kusantap semua hidangan disana.. yummy! :))
Rencana yang telah kubuat sebenarnya kami berada disana hanya dalam kisaran 1,5 jam. Namun apa daya takdir seakan-akan telah sengaja dirubah ketika seorang laki-laki sepertiku mendapati sejumlah 15 orang wanita mandi secara bergiliran. Hanya bisa pasrah karena sadar seorang wanita biasanya menghabiskan waktu mandi selama minimal 15 menit -__-" | Sebenarnya ada hikmahnya juga menunggu waktu mereka mandi. Aku bisa istirahat sambil tiduran di atas karpet. Tapi ya gara-gara banyak wanita yang bolak-balik keluar masuk kamar, naluri lelaki biasanya matanya kemana-mana -__- apalagi kalo udah pada rapih and cakep-cakep gitu.. aiihh... rasanya.. rasanya... ssssszzzzzzzz... *akhirnya ketiduran*
Taraa! sudah jam 10.00! Akhirnya kami bisa melanjutkan perjalanan kami. Tujuan selanjutnya adalah kediaman rumahku :)). Selama perjalanan, aku yang berada di mobil freed menjelaskan kepada santri2 putri bak seorang tour guide. Jember itu gini.. Jember itu gitu.. Kelebihannya ini.. kekurangannya nggak ada.. hehehe... Ya pokoknya sebisa mungkin kujelaskan kepada mereka kota kelahiranku. Meskipun kecil dan masih tertinggal, namun aku tetap bangga dilahirkan disana. Ya! disanalah tempatku dilahirkan dan aku bangga T.T #terharu..
|
Rombongan putri di rumahku :) |
Tiba dikediaman orangtuaku, aku langsung turun lalu menyalami dan mencium kedua pipi orangtuaku. Aku yang sudah lama tidak pulang meskipun jarak dari Malang cuma 200 KM rasanya saat itu aku mendapat semangat baru! semangat untuk terus maju. Senang sekali rasanya bisa ketemu dengan orang yang paling berjasa dalam hidupku.
|
My Umi and Bu Nur'ainy :) |
|
Rumah pelangi :) |
Dirumahku, kami hanya menghabiskan waktu kurang lebih 1,5 jam saja. Aku langsung mandi karena memang dirumah sebelumnya belum mandi. Rombongan yang lain bercengkrama dengan kedua orangtuaku.
Bu Nur'ainy, Bu Yayuk, beserta santri2 putri lainnya bercengkrama dengan ibuku. Sedangkan
Pak Halim, Pak Daeng dan santri putra lainnya bercengkrama dengan ayahku. Kulihat raut wajah ayah dan ibuku tampak gembira akan kehadiran rombongan dari pesma firdaus. Ibuku yang pernah punya niatan untuk memabangun sebuah pesantren berbasis mahasiswa semakin tampak antusias dengan penjelasan dari
Bu Nur'ainy, ustadzahku di pesma firdaus. Ayahku tampak gembira saat bercengkrama dengan para tetua pesma. Pokoknya mereka bahagia sekali aku bisa berada di pesma firdaus. Harapan mereka adalah aku bisa menyerap ilmu disana dan kembali ke jember dengan membawa bekal lalu disebarluaskan.. Amiin.
|
@RidwanArdani, @FaridGowes, Pak Daeng, Ayahku :), Pak Halim, and @FirdausIping |
|
Rombongan Pesma Putri dan Keluargaku :) |
Lanjut ke postingan selanjutnya ya:
Rihlah Pesma Firdaus ke Jember - Part3
0 komentar:
Posting Komentar