Jumat, 05 Juli 2013

Rihlah Pesma Firdaus ke Jember - Part1

Seharusnya cerita ini sudah terbit di blogku jauh-jauh sebelumnya. Namun karena terhambat oleh waktu dan aktivitas sekaligus rasa malas, akhirnya kali ini akan kucoba untuk menyelesaikannya. :))

Kali ini aku akan bercerita tentang perjalanan Rihlah Pesma Firdaus ke Jember untuk memenuhi undangan pernikahan salah seorang santri putri dan sekaligus silaturrahmi ke rumah dua orang santri  yang kebetulan juga berada di kota Jember (salah satunya kerumahku :) ). Perjalanan itu dimulai pada hari Minggu dini hari sekitar pukul 02.00 tanggal 23 Juni 2013 dan berangkat menggunakan tiga kendaraan roda empat yaitu, Honda Freed, Daihatsu Xenia dan Mitsubishi Kuda.

Salah satu pemandangan sungai di Jember. #Beautiful!

Aku sendiri berada di mobil yang paling bagus diantara ketiga mobil tersebut, yaitu Honda Freed. Disamping memilih mobil yang bagus (hehe modus), juga karena mobil yang kutumpangi adalah milik temanku sendiri, Farid Al Kindy, bahkan dia sendiri yang menjadi sopirnya. Selain itu juga bermaksud menemani sang sopir selama di perjalanan agar tidak ngantuk karena memang yang berada di mobil itu berisi santri putri semua. 

Oh iya, sebenarnya mobil freed itu hanya muat 7 orang (sudah termasuk sopir). Tapi, saat itu mobil yang seharusnya muat 7 orang kami paksakan muat 9 orang (WOW!), dengan rincian 2 orang di baris depan, 4 orang di baris tengah, dan 3 orang dibaris ketiga. Bisa dibayangkan? -__-" aku sendiri nggak tega ngeliat bagian tengah yang sangat berdesek-desakan. Untungnya keempat orang tersebut sabar menerima cobaan.. salut buat temen-temen ini >> @Rochma27, @Vivi_Zilvi, @CiciiDessy, dan @IgoShibgo :))

Interior Honda Freed yang kami isi 9 orang :(
Selama perjalan, aku lebih banyak menemani sang sopir yang tidak lain adalah temanku sendiri. Meskipun rasa lelah masih melanda karena tepat pukul 03.00 dini hari berarti aku sudah tidak tidur selama 24 jam non-stop, aku berusaha untuk tidak tidur. Orangtuaku selalu mengajarkanku bila naik mobil dibagian depan agar selalu menemani sang sopir untuk selalu siap siaga. Dipikiranku hanya ada satu maksud "Bagaimana cara agar sopir tidak mengantuk sehingga kami bisa sampai di lokasi dengan selamat". Berbagai cara kulalukan, mulai dari mengajak ngobrol, membelikan kopi, hingga menepuk-nepuk pundaknya seraya berkata "Rid, kalo capek bilang ya, nanti biar kita istirahat aja". Selalu dan selalu seperti itu... dan Alhamdulillah, hingga tiba di Jember saya tidak tidur begitu juga sang sopir. Ahh.. rasanya pengen berbaring saat itu..

Suasana pagi saat awal-awal masuk kota Jember

@RidwanArdani dan @FaridGowes berpose di depan rumah @RiaChipo

>>> Lanjut ke postingan selanjutnya ya : Rihlah Pesma Firdaus ke Jember - Part2


0 komentar:

Posting Komentar