Pagi itu, di sisi jalan sudut kota seorang pria memberhentikan sepeda motornya.
Pria : "Mau ke sekolah, mbak?" tanya pria itu sambil tersenyum.Wanita : "eh, saya?" tanya balik wanita itu sambil menampakkan wajah keheranan.
Pria : "Iya, mbak." jawab pria itu sambil masih tetap tersenyum.
"Mbak mau ke sekolah?"
Wanita : "Eh?" "I.. i.. iya." jawab wanita dengan terbata-bata karena masih keheranan.
Pria : "Mau bareng saya?" tawar pria itu.
Wanita : "Eh? Anda memangnya siapa?" wanita mulai menunjukkan keberaniannya.
Pria : "Hmm,, nanti saya ceritakan di perjalanan." pria itu menjawab dengan ringan.
Wanita : "Wah, maaf saya tidak kenal Anda."
Pria : "Mbak lagi nunggu angkot datang kan?"
Wanita : "Iya." jawab singkat.
Pria : "Mbak sekolahnya dimana?"
Wanita : "Saya di SMA bla bla bla." jawab wanita itu dengan memalingkan wajah cuek.
Pria : "Hmm.. kebetulan itu searah sama jalan pulang saya"
"Mbak mau bareng?" tawar pria itu.
"Saya kira akan lebih cepat daripada harus menunggu angkot datang."
Wanita : "Maaf, menurut saya tidak" tolaknya dengan tegas.
"Lebih baik saya menunggu angkot saja, Mas"
Pria : "Baiklah klo begitu."
"Saya sebenarnya setiap pagi melewati jalan ini." pria itu mulai bercerita
"Saya mengantarkan adik saya pergi ke sekolahnya di SD bla bla bla."
"Setiap kali saya melewati jalan ini, saya selalu mendapati mbak sedang berdiri disini."
"Pikir saya, kenapa tidak saya tawari saja tumpangan kepada mbak."
"Dengan begitu mbak nanti bisa tiba di sekolah lebih cepat."
"Bagaimana? Apakah mbak mau bareng dengan saya?" tawarnya lagi.
"Mbak boleh memegang KTP saya sebagai jaminan hingga tiba disekolah nanti."
Wanita : "Mas serius mau anterin saya?" katanya sedikit takut.
Pria : "Ya! Mumpung satu arah dengan saya." jawab pria itu meyakinkan
Wanita : "Nanti saya jangan diapa-apakan ya di jalan!" tawar wanita itu
Pria : "Ya, saya janji!" jawab ia dengan pasti.
"Baiklah, cepatlah naik, matahari sudah mulai meninggi."
Wanita : "Ya mas, terima kasih."
"Nanti habis jembatan belok kanan ya!" kata wanita itu sambil tersenyum.
*Ups! Mohon maaf kali ini postingannya agak sedikit keluar jalur. Tulisan diatas berdasarkan pengalaman pribadi saya. Maksud saya, yang benar-benar pengalaman saya itu adalah saya memang mendapati seorang wanita remaja setiap pagi di sudut yang sama. Dia sedang menunggu angkutan umum. Dia seorang gadis yang cantik. Inilah yang nyata. Sedangkan percakapan diatas hanyalah hasil imajinasi saya. Dan imajinasi itu hanya akan tercipta apabila saya jauh dari ajaran agama. Maksudnya, saya adalah seorang muslim dan saya harus bisa menjaga hubungan antara lain jenis. Percakapan diatas tidak akan pernah terjadi (mudah-mudahan). Cukup bagi saya melihatnya setiap pagi dan memujanya dalam hati. :')
0 komentar:
Posting Komentar