Minggu, 22 Desember 2013

Ada Apa dengan Hari Ibu?


Pada tanggal 22 Desember disetiap tahunnya biasanya ada suatu momen yang hampir seluruh rakyat Indonesia merayakannya, yaitu peringatan hari ibu. Namun, pernahkah kita mencoba mencari tahu asal muasal hari ibu?

Sebenarnya peringatan hari ibu diseluruh dunia tidak berbarengan perayaannya. Di Eropa dan Timur Tengah hari ibu diperingati setiap Maret. Sedangkan di AS, Australia, Kanada, Belanda, Belanda, Malaysia, dan Hongkong, hari ibu diperingati setiap hari Minggu kedua bulan Mei. Di Indonesia sendiri, peringatan hari ibu dirayakan setiap tanggal 22 Desember. Berikut ini lebih detail daftar tanggal perayaan-perayaan Hari Ibu atau Mother's Day diseluruh dunia >> Source

Ada beberapa perbedaan asal muasal dari hari ibu.

Yang pertama di negara para dewa, Yunani. Sejarah hari ibu dikenal sebagai perayaan musim bunga sebagai bentuk tanda penghormatan terhadap Dewi Rhea, Istri Dewa Kronus.


Sedangkan di Inggris dimulai tahun 1600 yang saat itu mayoritas rakyat inggris adalah fakir dan miskin. Para wanita banyak yang bekerja sebagai ibu rumah tangga dan sanggup bekerja jauh dan meninggalkan keluarganya karena percaya bahwa Jesus akan memberikan kekayaan dan kesenangan. Kemudian setiap menjelang hari Minggu keempat, mereka diliburkan oleh para majikannya kemudian pulang kampung untuk bertemu ibu mereka. Lalu setiap ibu mereka akan dihadiahi 'Mothering Cake' atau kue hari ibu untuk mereka rayakan. Lambat laun perayaan ini mendapat sambutan di seluruh dunia, hingga perayaan ini menjadi penghoramatan kepada Mother Cruch. Siapa Mother Cruch? Mother Cruch adalah penguasa spriritual yang agung yang dianggap mampu memberi manusia penghidupan dan memelihara mereka dari keterpurukan. Sejak saat itu perayaan 'Mothering Sunday' atau hari ibu telah bercampur dengan upacara keagamaan gereja.


Bagaimana dengan AS? Awal mula hari ibu di negara itu bermula pada tanggal 1870 ketika seorang ibu yang juga seorang aktivis sosial, Julia Ward Howe, mencanangkan pentingnya perempuan bersatu menghentikan perang saudara di Amerika yang saat itu belum berserikat. Saat itu ia menulis puisi "The Battle Hymn of The Republic". Sejak saat itu puisi tersebut dijadikan lagu patriotik yang cukup populer di kalangan warga Amerika. Tahukah Anda bahwasannya didalam bait-bait tersebut terdapat ungkapan 'Hallelujah'?


Sedangkan di Indonesia sendiri, sejarah hari ibu diawali dari sebuah kongres perempuan yang dikenal Kongres Wanita Indonesia (Kowani) pada tanggal 22-25 Desember 1928. Kongres tersebut membahas tentang penyatuan pikiran dan semangat berjuang menuju kemerdekaan dan juga upaya perbaikan nasib kaum buruh perempuan. Sepuluh tahun kemudian, Kongres Perempuan Indonesia III menetapkan tanggal 22 Desember sebagai perayaan hari ibu. Hingga pada akhirnya Presiden Soekarno pada tahun 1959 mengeluarkan Dekrit Presiden No. 316 yang menyatakan bahwa tanggal 22 Desember adalah hari ibu dan dimasukkan kedalam kalender nasional hingga saat ini. Misinya untuk mengenang semangat dan perjuangan para perempuan dalam upaya perbaikan kualitas bangsa Indonesia.


________________________________________________________________________________
Lantas bagaimana pandangan Hari Ibu dalam ISLAM

Islam, tanpa mengenal hari tertentu, mewajibkan setiap anak selalu mengistimewakan seorang Ibu. Mungkin kita tidak pernah menyadari, begitu banyak yang telah dilakukan seorang Ibu. Ibu mengandung kita selama 9 bulan 10 hari, berjuang melawan rasa sakit ketika melahirkan, mengesampingkan waktu istirahatnya untuk menyusui, juga merawat ketika kita sehat apalagi saat sakit, dan banyak lagi hal lainnya yang mustahil dapat kita hitung dan kita balas seluruh pengorbanannya.

“Seandainya kita diberi kemampuan membayar setiap tetes ASI, tidak akan ada seorang pun yang dapat melunasi jasa Ibu seumur hidup kita”, Sabda Rasulullah SAW.

Untuk itu, Islam begitu mengistimewakan seorang Ibu, seperti yang banyak kita temui di dalam Al Qur'an, hadits, dan kisah-kisah teladan.

Allah SWT berfirman, “Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik kepada ibu-bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak mereka, dan ucapkanlah kepada mereka perkataan yang mulia. Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah, ‘Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil’,” (Q.S Al-Isrã’ [17]: 23-24).


Menurut fatwa ulama Syaikh Muhammad bin Sholih Al-Utsaimin Rahimahullah "Sesungguhnya setiap hari raya yang menyelisihi hari raya syar’i adalah bid’ah semuanya, tidak dikenal dimasa salafus sholih. Bahkan bisa jadi, hari raya itu berasal dari non muslim yang di dalamnya terdapat kebid’ahan dan tasyabuh (menyerupai) musuh-musuh Allah SWT."

Hari raya syar’I yang dikenal umat Islam adalah; Idul Fithri, Adul Adhah dan Ied dalam sepekan yaitu hari Jum’at. Di dalam Islam tidak ada hari raya kecuali hanya tiga, semua perayaan yang ada selain yang tiga ini adalah tertolak dan bathil menurut syari’at Allah SWT berdasarkan sabda Rasulullah SAW: ”Barangsiapa yang mengadakan perkara-perkara yang baru dalam urusanku ini (Islam) yang tidak bersumber darinya, maka amalan tersebut akan tertolak”.



Bila hal itu dijelaskan, maka perayaan hari ibu sebenarnya tidak diperbolehkan. Tidak boleh mengadakan simbol-simbol perayaan seperti mengagungkan, kegembiraan, kebahagiaan, penyerahan hadiah dan lain sebagainya. Seorang muslim wajib memuliakan agamanya dan bangga dengannya dan hendaknya membatasi diri dengan ketentuan Allah SWT dan Rasul-Nya dalam agama yang lurus yang telah diridloi Allah Ta’ala untuk hamba-Nya, tidak ditambah maupun dikurangi.

Seorang muslim seharusnya tidak ikut-ikutan, Tetapi haruslah membentuk kepribadiannya sesuai dengan ketentuan syari’at Allah Azza wa Jalla, sehingga menjadi ikutan, bukan sekedar menjadi pengikut, menjadi contoh bukan yang mencontoh. Karena syari’at Allah adalah sempurna dilihat dari sisi manapun, sebagimana firman Allah:

“Pada hari ini telah Ku sempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku dan telah Ku-ridloi Islam itu menjadi agama bagimu” (QS. Al-Maidah: 3).
Read More

Minggu, 15 Desember 2013

SPENDEE! App Pengatur Keuangan Pribadi Saya

Finally, I got this app! SPENDEE!
(download disini *khusus android)


Salah satu kebiasaan yang saya suka adalah mencatat arus keuangan. Darimana masuknya dan kemana keluarnya. Disamping itu juga setiap awal bulan saya mencatat pengeluaran yang pasti keluar dalam sebulan. Misal seperti uang asrama, bensin, makan, bengkel, dan shadaqah.

Kesukaan ini dimulai saat memasuki kelas 3 SMA, tepatnya akhir-akhir semester genap. Saya waktu itu terpaksa harus membuat buku keuangan sendiri karena memang jatah bulanan saya sangat-sangat mepet. Buku anggaran itu saya bagi beberapa kolom dan pada baris-barisnya sudah ada anggaran dalam satu hari.
Masa-masa susah kuliah dulu, sehari cuma 4000 :(

Semasa awal kuliah, aktivitas ini masih terus berlangsung. Karena memang kiriman saya benar-benar terbatas. Klo nggak salah cuma 250.000-300.000/bulan. Klo inget masa-masa tersebut bikin hati ini sedih sekaligus bangga. Banyak usaha yang mesti saya dalam menghemat pengeluaran. Mulai dari sering puasa, makan sehari sekali, minjam laptop teman untuk mengetik, numpang nge-print di rumah tante, dll.
Waktu SMA uang jajan 100.000/bulan

Waktu pun semakin berlalu, hari demi hari, bulan demi bulan, dan tahun demi tahun kehidupan saya dan keluarga saya sudah semakin membaik. Saya, #Alhamdulillah sudah punya penghasilan sendiri. Bisa bayar asrama, spp kuliah, beli ini itu mulai dari buku, pakaian, makan, hingga smartphone menggunakan uang sendiri :')

Meski begitu, bukan berarti saya tidak ketat dalam pengeluaran. Sekali lagi saya katakan 'Saya benar-benar ketat dalam pengeluaran.' Mungkin hal ini karena saya sudah terbiasa dari dulu, sehingga saat ini pun masih terus membiasakan kebiasaan positif ini :')

Tidak lagi menulis di buku, biasanya saya tulis di kalender. Memang butuh perjuangan dan kedisiplinan dalam menulis anggaran keluar masuk uang di buku. Oleh karenanya saya langsung menulis di kalender dengan 'kode-kode' khusus. Menurut saya lebih praktis dan efisien :)

Namun sepertinya saat ini saya akan benar-benar akan meninggalkan kebiasaan saya menulis anggaran di buku dan kalender. Mengapa? Hal ini disebabkan oleh "Spendee". Kemajuan teknologi malah menyebabkan semua menjadi praktis. Tidak perlu lagi menulis di buku atau mencorat-coret kalender yang butuh space saat membawanya. Dengan Spedee hanya butuh klik semua langsung tercatat, mulai dari pengeluaran jajan, transportasi, cicilan (mahasiswa nyicil apa ya?? XD ), uang makan, dll.Kita juga bisa tahu langsung statistik pengeluaran kita dari hari ke hari, bulan ke bulan hingga tahun ke tahun. Gimana seru kan? Coba deh :)



Read More

Senin, 09 Desember 2013

Kegeraman si Fili

Pagi ini kopi susunya terasa hambar. Entahlah, apa mungkin kurang gula ataukah lidahnya yang sedang error. Padahal biasanya dia menyeduh kopi dari bungkus sachet-an, yang dijual di toko-toko dengan harga 2000 per tiga bungkus. Harusnya kopi susu sachet-an tersebut sudah manis atau setidaknya manisnya ‘pas’. Tetapi apa daya, kopi sachet telah menjadi kopi cair, mau tidak mau harus diminum meski hambar...
“Slurrp..!”

Fili           : “Uh! Hari ini siapa yang seharusnya piket?”
                 “Perasaan aku terus yang piket?” dia menggerutu sambil terus mencari-cari dimana letak sapu berada.

Brrmm.. brrmm.. der.. der.. der.. ciit!
Gundu datang. Dia baru saja pulang kuliah. Seketika itu dia langsung masuk ke rumah dan melihat Fili sedang menyapu sendirian. Dilihatnya si Fili sekilas, kemudian dia langsung menuju Kamarnya yang terletak di lantai dua.
Fili           : “Ah! Bila terus seperti ini aku yang rugi!”
                  “Masa’ sudah tiga minggu ini aku selalu piket sendirian? Tega sekali mereka!”
                  “Apa mereka tidak peka? Ataukah jangan-jangan mereka ‘sengaja’ lupa bila kita hari ini kebagian jatah piket?”
                  “Lihat saja si Gundu, apakah setelah ini dia akan ikut membantuku ataukah tidak?”
                  “Mudah-mudahan dia peka setelah tadi sempat melirikku sedang piket.”

Lima menit berlalu. Si Fili masih tetap sendiri menyapu lantai atas, tangga, dan sekarang sudah mencapai lantai satu. Dia tetap menggerutu karena tidak ada yang membantu. Pantang baginya meminta bantuan ataupun menyuruh orang lain atau bahkan teman satu jadwalnya selama dia merasa mampu mengerjakan sendiri. Apalagi teman-teman yang berada satu atap dengannya sudah berstatus mahasiswa semua, yang notabene ‘dianggap’ mampu menjadi ‘Agent of Change’. But, reality doesn’t look expectation.

Yang dia gerutukan disini ialah ketidakdisiplinan dan ketiadaan tanggungjawab dari masing-masing individu. Dia pikir, bukankah diawal sudah dibuat perjanjian bilamana semua aturan dibuat untuk kemaslahatan berasama. Satu saja yang melanggar maka akan merusak tatanan kehidupan dalam satu atap, termasuk urusan kebersihan. Buktinya, saat ini si Fili merasa tersakiti dikarenakan ke-acuhan teman-teman satu timnya yang terdiri dari atas tiga orang tersebut.

Si Fili telah selesai menyapu sekaligus mengepel lantai 2 hingga lantai 1. Kini ia melanjutkan kewajibannya membersihkan dapur. Dia tampak menikmati kewajibannya saat mencuci piring-piring dan gelas-gelas yang tidak dibersihkan oleh teman-temannya setelah digunakan, meski dalam hatinya ia masih terus menggerutu.

Tak lama berselang, atau lebih tepatnya disaat si Fili melakukan finishing, salah seorang rekannya datang, yaitu si Kama. Kama yang saat itu sedang menuju dapur langsung tertegun. Dia terdiam saat matanya bertatapan langsung dengan mata si Fili. Namun Fili yang saat itu matanya bertatapan juga dengan Kama langsung memalingkan wajahnya ke arah yang lain seakan-akan tadi tidak sengaja menatap si Kama. Sebenarnya bukan tidak sengaja melihat kemudian memalingkan wajah, akan tetapi maksud si Fili untuk menunjukkan bahwasannya ia tidak suka dengan sikap si Kama.

Hati si Kama merasa malu tidak membantu si Fili, karena memang hari itu si Kama adalah teman satu tim piket si Fili. Oleh karenanya ia langsung berinisiatif membantu si Fili. Dia mengambil tong-tong sampah yang telah terisi penuh, terhitung ada tiga tong sampah di rumah itu, untuk dipindahkannya ke tong sampah depan rumah.

Melihat ada gelagak itu si Fili tetap tidak senang. Meski ‘sedikit’ membantu akan tetapi sikap si Kama di mata si Fili tidak berbekas sedikit pun, seakan-akan apa yang ia perankan tadi hanyalah menjadi polisi-polisi di film-film india.

Fili sebenarnya mengharapkan semuanya hadir dan saling tolong menolong satu sama lain dalam hal kebersihan. Bukan malah tidak hadir layaknya si Gundu dan bukan pula seperti si Kama yang hadir di saat-saat akhir.

Fili pun geram bila ia mendapati teman dalam satu timnya bekerja dengan sesuka hati. Maksudnya, ia geram ketika melihat temannya ‘hanya’ piket menyapu lantai dua. Ya! ‘Hanya’. Padahal jatah yang harus dibersihkan lebih dari itu, seperti menyapu lantai 1 dan 2, mengepel 1 & 2, membersihkan dapur, mencuci piring, merapihkan sandal dan sepatu. Bilamana masing-masing egois hanya melaksanakan satu tugas, maka tugas yang lain siapa yang harus menunaikan? Makannya ia sangat geram sendiri bila ada temannya yang berucap “Aku sudah piket ini!”, “Aku sudah piket itu!”. Ia muak! Menurutnya ini bukan pekerjaan individu, ini pekerjaan tim! Semua harus saling tolong menolong. Bila satu pekerjaan selesai, maka kerjakan pekerjaan yang lain. Inilah yang diaharapkan si Fili. Fili tak ingin disebut pengkhianat, meski ia sendiri kadang dikhianati teman-temannya.


Read More

Minggu, 08 Desember 2013

Maukah Kau Ku Antar ke Sekolah?

Pagi itu, di sisi jalan sudut kota seorang pria memberhentikan sepeda motornya.
Pria : "Mau ke sekolah, mbak?" tanya pria itu sambil tersenyum.
Wanita : "eh, saya?" tanya balik wanita itu sambil menampakkan wajah keheranan.
Pria : "Iya, mbak." jawab pria itu sambil masih tetap tersenyum.
"Mbak mau ke sekolah?"
Wanita : "Eh?" "I.. i.. iya." jawab wanita dengan terbata-bata karena masih keheranan.
Pria : "Mau bareng saya?" tawar pria itu.
Wanita : "Eh? Anda memangnya siapa?" wanita mulai menunjukkan keberaniannya.
Pria : "Hmm,, nanti saya ceritakan di perjalanan." pria itu menjawab dengan ringan.
Wanita : "Wah, maaf saya tidak kenal Anda."
Pria : "Mbak lagi nunggu angkot datang kan?"
Wanita : "Iya." jawab singkat.
Pria : "Mbak sekolahnya dimana?"
Wanita : "Saya di SMA bla bla bla." jawab wanita itu dengan memalingkan wajah cuek.
Pria : "Hmm.. kebetulan itu searah sama jalan pulang saya"
"Mbak mau bareng?" tawar pria itu.
"Saya kira akan lebih cepat daripada harus menunggu angkot datang."
Wanita : "Maaf, menurut saya tidak" tolaknya dengan tegas.
"Lebih baik saya menunggu angkot saja, Mas"
Pria : "Baiklah klo begitu."
"Saya sebenarnya setiap pagi melewati jalan ini." pria itu mulai bercerita
"Saya mengantarkan adik saya pergi ke sekolahnya di SD bla bla bla."
"Setiap kali saya melewati jalan ini, saya selalu mendapati mbak sedang berdiri disini."
"Pikir saya, kenapa tidak saya tawari saja tumpangan kepada mbak."
"Dengan begitu mbak nanti bisa tiba di sekolah lebih cepat."
"Bagaimana? Apakah mbak mau bareng dengan saya?" tawarnya lagi.
"Mbak boleh memegang KTP saya sebagai jaminan hingga tiba disekolah nanti."
Wanita : "Mas serius mau anterin saya?" katanya sedikit takut.
Pria : "Ya! Mumpung satu arah dengan saya." jawab pria itu meyakinkan
Wanita : "Nanti saya jangan diapa-apakan ya di jalan!" tawar wanita itu
Pria : "Ya, saya janji!" jawab ia dengan pasti.
"Baiklah, cepatlah naik, matahari sudah mulai meninggi."
Wanita : "Ya mas, terima kasih."
"Nanti habis jembatan belok kanan ya!" kata wanita itu sambil tersenyum.

*Ups! Mohon maaf kali ini postingannya agak sedikit keluar jalur. Tulisan diatas berdasarkan pengalaman pribadi saya. Maksud saya, yang benar-benar pengalaman saya itu adalah saya memang mendapati seorang wanita remaja setiap pagi di sudut yang sama. Dia sedang menunggu angkutan umum. Dia seorang gadis yang cantik. Inilah yang nyata. Sedangkan percakapan diatas hanyalah hasil imajinasi saya. Dan imajinasi itu hanya akan tercipta apabila saya jauh dari ajaran agama. Maksudnya, saya adalah seorang muslim dan saya harus bisa menjaga hubungan antara lain jenis. Percakapan diatas tidak akan pernah terjadi (mudah-mudahan). Cukup bagi saya melihatnya setiap pagi dan memujanya dalam hati. :')
Read More

Rabu, 04 Desember 2013

Terima Kasih Ayah - Opick feat Adiba [Video + Lirik]

Terima Kasih Ayah - Opick feat Adiba


Waktu begitu cepat berlalu 
Mengiring langkah dalam cerita 
Terbayang wajahmu dalam hatiku 
Kau adalah kisah yang terindah 

Tajamnya matamu tenangkan hati 
Luka hidupmu kau bawa sembunyi 
Hangatnya sentuhmu yang penuh cinta 
Kau adalah bintang dalam hatiku 

Dalam lelahmu masih kau tersenyum 
Dalam duka kau belai aku 
Dalam sempitmu ajarkanku tegar 
Allah slalu bersamamu 
Oh Allah slalu bersamamu 
Ayah .. ayah terima kasih 
Kau beri aku cinta 
Ayah.. ayah terima kasih 
Ajarkan aku hidup 

Waktu begitu cepat berlalu 
Seiring langkah dalam cerita 
Terbayang wajahmu dalam hatiku 
Kau adalah kisah yang terindah

Dalam lelahmu masih kau tersenyum 
Dalam duka kau belai aku 
Dalam sempitmu ajarkanku tegar 
Allah slalu bersamamu 
Oh Allah slalu bersamamu 
Oh Alloh slalu bersamamu 
Read More

Kamis, 28 November 2013

Semoga Engkau Mudahkan, Lancarkan, Luluskan Tugas Akhir Saya!

Post Singkat

Kondisi terakhir saat ini  saya terjebak oleh kondisi lingkungan. Inginnya skripsi ini cepat selesai, karena masih banyak yang perlu saya lakukan setelahnya. Banyak yang ditunggu dan banyak yang menunggu saya. Untuk kesekian kalinya saya yakin 'Saya yakin pasti bisa!' karena saya juga yakin 'Saya telah dilahirkan telah dalam kondisi pintar', otak saya masih mampu menerima banyak materi tambahan. but, why it take so long time? I judge my activity for the reason.

Salah satu hambatan terbesar adalah rasa malas!

Saya harus bisa membuang jauh-jauh rasa malas. Semakin lama menunda semakin tumbuh rasa malas. Semakin lama ditinggalkan maka semakin cepat pula waktu berlalu.

Salah dua saya adalah terjebak oleh situasi 'serba ada'.

Internet inilah jebakan paling buruk yang saya rasakan. Makannya saya sangat senang sekali apabila bisa jauh dari jaringan internet, meskipun dalam kondisi saat ini saya benar-benar membutuhkan koneksi internet untuk menunjang skripis saya.. #piuhh!
Lokasi tempat tinggal saya sangat memungkinkan sekali untuk memanfaatkan jaringan. Dengan kecepatan 1Mbps siapa yang tidak tergiur? dan jaringan itu bebas digunakan semaunya. 24 jam non-stop. Beh. beh. beh...

Salah tiga saya adalah terjebak oleh 'pekerjaan'.

Lagi-lagi menyalahkan kondisi. Tapi itulah situasi saya saat ini. I like my job and I like have own money. Job saya hampir seperti hobby. Pernah diminta sama ortu untuk melepas job agar bisa konsentrasi skripsinya dan mereka akan menyanggupi untuk mengganti penghasilan saya setiap bulannya hingga skripsi saya selesai. But, terasa berat. Really. :(

Salah empat adalah 'Tidak pernah menghargai perasaan ortu'

Hampir setiap kali, saat tidak mengerjakan revisian, muncul bayangan ortu di hadapan saya. Saya merasa berdosa telah mengecewakan mereka. Saya merasa bersalah telah membuat mereka lama menunggu. Campur aduk membuat hati bersemangat kembali. Biasanya setelah itu saya berdoa agar dimudahkan, dilancarkan dan diluluskan dan meminta dosen penguji yang paling mudah (saya sebutkan nama dosennya) kepada Allah. Piuhh... kok bisa-bisanya saya tidak menghargai perasaan ortu. #dosabesar #durhaka.



Read More

Rabu, 20 November 2013

Mendadak Mimpi


Siapa coba yang tidak mau keliling dunia?
Siapa coba yang tidak punya mimpi untuk bisa keliling dunia?
Siapa coba yang tidak punya impian untuk nyicipin negara-negara lain di dunia?



Nabi Muhammad dikala masih anak-anak sudah keliling dunia ikut pamannya berdagang.
Periwayat hadits terkenal seperti Imam Bukhari juga demikian getol untuk menuntut ilmu walau harus keliling dunia.

Saya?
sekali lagi, Saya?
Saya?
Saya Kapan?
Saya Kapan?
Kapan saya keliling dunia?
Kapan?
Kapan?


InsyaAllah tidak lama lagi.
Ya! tidak lama lagi.
Saya targetkan umur 25 saya bisa keliling dunia! Optimis bisa!

Read More

Rabu, 30 Oktober 2013

Live to Love


“Only once in your life, I truly believe, you find someone who can completely turn your world around. You tell them things that you’ve never shared with another soul and they absorb everything you say and actually want to hear more. 

You share hopes for the future, dreams that will never come true, goals that were never achieved and the many disappointments life has thrown at you. When something wonderful happens, you can’t wait to tell them about it, knowing they will share in your excitement. 

They are not embarrassed to cry with you when you are hurting or laugh with you when you make a fool of yourself. Never do they hurt your feelings or make you feel like you are not good enough, but rather they build you up and show you the things about yourself that make you special and even beautiful. 

There is never any pressure, jealousy or competition but only a quiet calmness when they are around. You can be yourself and not worry about what they will think of you because they love you for who you are. The things that seem insignificant to most people such as a note, song or walk become invaluable treasures kept safe in your heart to cherish forever. 

Memories of your childhood come back and are so clear and vivid it’s like being young again. Colours seem brighter and more brilliant. Laughter seems part of daily life where before it was infrequent or didn’t exist at all. A phone call or two during the day helps to get you through a long day’s work and always brings a smile to your face. 

In their presence, there’s no need for continuous conversation, but you find you’re quite content in just having them nearby. Things that never interested you before become fascinating because you know they are important to this person who is so special to you. 

You think of this person on every occasion and in everything you do. Simple things bring them to mind like a pale blue sky, gentle wind or even a storm cloud on the horizon. You open your heart knowing that there’s a chance it may be broken one day and in opening your heart, you experience a love and joy that you never dreamed possible. 

You find that being vulnerable is the only way to allow your heart to feel true pleasure that’s so real it scares you. You find strength in knowing you have a true friend and possibly a soul mate who will remain loyal to the end. Life seems completely different, exciting and worthwhile. Your only hope and security is in knowing that they are a part of your life.” 

― Bob Marley

Read More

Sabtu, 05 Oktober 2013

Bagaimana Cara Mendapatkan Inspirasi?

Ingin sekali sebenarnya mengangkat tema 'How we get an inspiration?' atau 'Where we get some inspiration?'. Karena hal ini sering kali menjadi alasan seseorang termasuk saya untuk menyalahkan suatu keadaan. Biasanya dengan alasan 'Gue nggak ada inspirasi!'.

Oke, kalau begitu saya akan menulis dengan singkat!

Pertama, saya pribadi sering kali mencari-cari inspirasi  Entah itu di dapur atau di keranjang belanjaan, siapa tahu ada yang tercecer atau tersisa disana, lumayan kan buat dicampur sama sambel, sambel inspirasi maksudnya.. he

Setelah sedikit saya baca buku-buku bertemakan motivasi, dengan jujur dan bangga saya akan mengatakan belum pernah mendapati satu pun tulisan yang menjelaskan tentang 'How we get an inspiration' (hehe, mungkin buku yang saya baca terlalu sedikit.. x) ).

Well, sebenarnya mencari inspirasi tu susah-susah gampang. Inspirasi selalu datang dan pergi, sama seperti si-kunti, datang tak dijemput pulang tak diantar. Mengapa inspirasi tidak datang semudah Isac Newton kala menemukan hukum gravitasi? Kejatuhan apel langsung menemukan rumus yang hingga kini masih digunakan dalam sains moderen. Mengapa? Mengapa? (burung dan bintang berputar-putar dalam pikiran kita). Apakah kita harus menunggu kejatuhan apel dulu baru mendapatkan inspirasi?  Mungkin lebih enak kejatuhan uang daripada apel kali ya? he..

Mungkin saya bisa share sedikit tentang 'Where we get an inspiration'.

1. #Inspirasi bisa kita dapatkan dari orang-orang disekitar kita, saudara atau teman. Bisa jadi mereka memiliki sesuatu yang WOW apabila diceritakan. Masalahnya, kadang kita jarang terbuka dengan orang lain, bahkan dengan saudara sekalipun. Mencoba membuka obrolan dengan mereka terkadang ucapan mereka akan menginspirasi kita dengan sendirinya.

2. #Inspirasi juga bisa kita dapatkan dari orangtua kita. Cerita tentang perjuangan mereka dalam membangun rumah tangga bisa dipastikan akan membuat kita melongo dan mangap tak berdaya, tak bisa bercakap apa-apa, yang ada cuma kata 'Hebat!'. Apalagi yang orangtuanya benar-benar berjuang dari nol akan lebih berasa melongo-nya. he.

3. Atau bisa juga kita dapatkan dari ustad atau guru kita. Secara laah, seorang pendidik biasanya memiliki sesuatu yang amazing untuk diceritakan dan itu akan memberikan kita #inspirasi.

4. Atau dengan mengikuti perkembangan teknologi. Miliki akun sosial media dan ikuti (follow) orang-orang besar dan terkenal, seperti ustad, trainer, ilmuwan, jutawan, dll. Saran-sarannya selalu memotivasi dan menginspirasi, selain itu semuanya bisa kita dapatkan dengan gratis.

5. Other way, bisa juga sambil jalan-jalan mengamati lalu lalang jalan raya. Biasanya disana kita mendapati #inspirasihidup baik dari seorang bos hingga seorang penjual tua keliling. You know what I mean? You'll get an inspiration.

Sebenarnya masih banyak sekali 'tempat-tempat' dimana kita bisa mendapatkan inspirasi. Intinya kita tidak boleh menyerah untuk menjemput inspirasi untuk datang pada kita. Kalo perlu pasangi seluruh badan kita dengan 'magnet' agar inspirasi itu selalu menghampiri kita atau paling tidak mampir walau hanya sebentar. Karena inspirasi itu penting dan 'everybody needs inspiration' (Lirik When I Look at You).

Satu lagi,

"Biarkan diri kita menjadi inspirasi bagi orang lain, dengan begitu kita akan bisa terus berbuat kebaikan" - Firdaus Iping

Read More

Jumat, 04 Oktober 2013

Statusku 'Mahasiswa si Tukang Antar Jemput'

Hehe.. saya mau isi waktu luang ba'da jum'atan dengan bercerita pengalaman kegiatan saya di sela-sela kuliah.

Kalian pernah nggak waktu kecil dulu, TK, SD, SMP, atau SMA dianterin sama ayah atau ibu? Saya yakin pasti pernah :) Karena pada saat itulah momen-momen yang paling ditunggu saat baru keluar dari kelas. Dimana ayah? Kok lama ya? Asiik ayah sudah dateng! pulang dulu ya temen-temen.. seperti itulah kira-kira perasaan saat kita menanti jemputan ayah kita. #mengenang

Sekarang saya sudah besar. Mahasiswa yang sudah malu bila diantar jemput orangtuanya. Lebih tepatnya bukan malu, akan tetapi kampus saya berjarak 200 km dari rumah orangtua. Sangat tidak mungkin sekali saya diantar jemput seperti dahulu kala. Disamping itu #alhamdulillah saya sudah dipegangi sepeda motor semenjak semester 5 kemarin. Well, pada akhirnya terakhir saya diantar jemput oleh ayah saya terakhir sekitar kelas 6 SD, atau lebih tepatnya 10 tahun yang lalu.


Berlatar cerita antar jemput tersebut, saya memiliki cerita yang menarik yang mungkin sedikit sekali dari kebanyakan mahasiswa di negara saya yang melakukannya. Penasaran?

Yap! saya menjadi 'Ayah Prematur'.
What? prematur?
Iya.. tapi bukan ayah karena proses 'kecelekaan', atau maksudnya bukan jadi ayah karena menghamili perempuan yang belum mahrumnya.

Istilah ayah prematur itu saya gunakan ketika saya telah merasakan sendiri yang mungkin hampir mirip perasaan orangtua kita saat mengantar dan menjemput kita. Atau mungkin lebih gampangnya, disela-sela kegiatan kuliah, saya memiliki profesi sebagai tukang antar jemput. Mengantar dan menjemput anak orang lain (saya masih single.. he).

Mengapa diawal saya menyebut ayah prematur. Ini ada kaitannya dengan profesi saya sebagai tukang antar jemput. Saya pribadi merasa ketika mengantar anak tersebut, saya berada pada posisi seorang ayah (meski pada kenyataannya bukan ayah anak tersebut).

Ketika anak kecil tersebut memeluk berpegangan pada pinggang saya, saya bernostalgia kembali ke masa anak-anak dulu. Oh ternyata seperti ini perasaan ayah ketika dipeluk oleh anaknya. Tenang dan damai. Ayah akan berprinsip, anak ini harus sampai tiba di sekolah dengan aman dan nyaman. Ya, kira-kira seperti itulah mungkin perasaan seorang ayah ketika mengantarkan anaknya dan saya mengalaminya sendiri.

Dari situ saya belajar banyak. Ternyata selama ini ayah saya yang telah mengantarkan saya, kakak saya, adik-adik saya ketika TK hingga SD telah melakukan banyak sekali pengorbanan. Dengan sabar dan penuh rasa tanggungjawab, seorang ayah ingin sekali anaknya menjadi seorang yang benar-benar bisa berguna bagi agama dan keluarganya. Tak berkurang sedikit pun rasa cinta yang mendalam untuk anak-anakanya. Apalagi ketika sudah tiba disekolah, sang ayah selalu menitipkan doa pada kita saat bersalaman 'Belajar yang baik ya, Nak!' sambil mengusap kepala kita.

Tak pantaslah apabila saya durhaka padanya. Tak pantas pula bila saya menghardik atau bahkan lebih parah melukai hati seorang ayah. Karena pengorbanan yang telah diberikan tak sebanding dengan balasan yang mungkin belum pernah saya lakukan. Mudah-mudahan ayah saya diberikan balasan yang setimpal di akhirat kelak. Amin

Pada akhirnya, saya beruntung sekali bisa menjadi ayah prematur. Banyak sekali pelajaran yang saya dapatkan disini. Dan ini menjadi modal berharga kelak saat memiliki keturunan.



***tambahan***
Start Agustus 2012 hingga tulisan ini diturunkan masih berstatus Mahasiswa si Tukang Antar Jemput :)
Read More

Kamis, 03 Oktober 2013

Belajar untuk Mengajarkan

Jika kau kira mengajar itu susah, berarti pertanda kau belum mencobanya.
Jika kau kira mengajar itu susah, berarti pertanda selama ini kau belajar dengan percuma.
Jika kau kira mengajar itu susah, berarti pertanda kau belum siap untuk dilahirkan di dunia.

Untuk apa belajar tapi tak pernah mengajar?
Tahukah engkau, sebaik-baik manusia adalah yang belajar Al Qur'an dan mengajarkannya?

2006 - Mengajar kelas 1-2 SD dan Mentor Tahfidz Juz Amma
2007 - Mengajar kelas 4-6 SD dan Mentor Tahfidz Juz Amma
2008 - Mengajar kelas 6 SD dan Mentor Tahfidz Juz Amma
2010 - Mengajar Privat kelas 2 SMP dan Trainer
2011 - Mengajar Privat kelas 5 SD dan Traniner
2012 - Mengajar Privat SD-SMP dan  Mentor Tahfidz Juz Amma
2013 - Mengajar Privat SD, Mengajar santriwan/ti pesantren dan  Mentor Tahfidz Juz Amma.

Tidak terasa sudah 8 tahun terlewati. Sudah banyak pelajaran yang didapatkan.
Mungkin hal ini dianggap biasa bagi orang lain, namun hati ini berkata 'Ini adalah amanah untuk menjadi khalifah di muka bumi'.

Selamat belajar dan semoga kita semua mampu menjadi pengajar, minimal menjadi pengajar untuk diri sendiri untuk mengerti akan makna 'Inni Jaa'ilun fil ardhi khaliifah' (sesungguhnya Aku menjadikan seorang khalifah di muka bumi - Al Baqarah: 30)'


Read More

Selasa, 01 Oktober 2013

October's Struggle!



Welcome October! (2013)

Harapan terbesar dalam hidup akan selalu ada. Harapan terbaik dalam hidup akan selalu ada. Hanya satu yang terkadang datang dan pergi, yaitu jiwa 'semangat'.

Semangat bisa diibaratkan seperti kayu bakar yang benar-benar kering yang apabila tersulut oleh api akan langsung terbakar. Berbeda dengan niat. Niat bisa diibaratkan dengan api yang menyulut kayu bakar. Sebesar apapun api bila kayu yang dibakar adalah kayu yang basah akan membutuhkan waktu yang sangat lama untuk membakar keseluruhan kayu tersebut.

Ketika sudah berniat ingin mengerjakan sesuatu, maka carilah kayu bakar yang benar-benar kering itu. Cari kemana saja, bisa jadi kayu bakar itu telah kita miliki akan tetapi kita tidak sadar bahwa kita telah memilikinya.

Mungkin penulis bisa memberikan satu hint yang pernah penulis sendiri rasakan efeknya. Ketika dimanfaatkan, ternyata kayu kering ini benar-benar ada pada diri kita. Benar-benar langsung membuat flare yang berkobar-kobar. Salah satu hint tersebut adalah:





For: +Helga Aditya Rizqi Geovani and +nursih dwi hastuti
Miss u all then I decided to made this message for me and both of you. Keep fight!
Read More

Minggu, 22 September 2013

Laporan Tiga Minggu

I never thought that you would be the one to hold my heart

Hampir sebulan terlewati. Saya rasa masih banyak kekurangan disana sini, mulai dari pengaturan jadwal, puasa, shalat malam, hingga yang paling urgent adalah penyelesaian skripsi yang tak kunjung usai.

Awal datang kesini sangat semangat menggebu, inginnya skripsi selesai dalam waktu dua minggu. Buat jadwal super ketat selama satu minggu, mulai dari jadwal ketemu dosen, ke perpustakaan, hingga pengurusan berkas pendaftaran, semuanya saya tulis di kalender.



Masuk ke minggu kedua, semuanya mulai seperti karet yang sedang kepanasan. Semuanya mulai longgar. Minggu kedua pikiran terpecah antara konsul dan kuliah. Padahal minggu kedua itu adalah periode pendaftaran terakhir skripsi bila ingin wisuda bulan oktober. Finally, akibat pengaturan jadwal yang salah, akhirnya kembali gagal untuk maju ke meja sidang perdamaian dunia.

"Everything made by us and make a risk"

Minggu ketiga saya mendapat surprise. Entah ini karena terpaksa atau menilai dari keahlian saya (ehm!), pihak Pesma Firdaus menunjuk saya untuk menjadi pengajar mahasantri baru. Nggak tanggung-tanggung, langsung dua matakuliah, tiga jam seminggu, OMG! Cuma bisa berdehem dan bergumam "Bisa nggak ya?"

"Be useful to many people"

Sekarang minggu akhir minggu ke tiga dan insyaAllah saya bisa mengambil hikmah dari semua tindakan yang telah lalu kemudian bisa memperbaikinya untuk masa depan saya. See all!
Read More

Selasa, 10 September 2013

Falling Down then Get Up

Bolehkan kita terjatuh? Bagi orang yang idealis mungkin hal ini dianggap suatu hal yang harus dihindari. Satu ungkapan bagi orang yang idealis adalah 'nggak boleh salah sedikit pun! titik!'. Namun ada juga yang berpandangan bahwa boleh saja terjatuh.

On my opinion, boleh-boleh saja kita terjatuh. Bahkan terjatuh ke dalam lubang yang dalam sekalipun. Saya rasa ketika saya terjatuh akan ada suatu keajaiban yang muncul dalam diri kita, istilahnya mungkin bisa disebut 'mutiara hati berbicara'. Mungkin saja setelah proses kejatuhan itu akan timbul suatu daya dobrak, daya dorong yang luar biasa untuk bisa keluar dari situasi kritis tersebut. Faktanya pun cukup banyak orang yang dulunya pernah terjatuh kemudian mampu berbalik arah dan membuat kehidupannya lebih baik lagi daripada sebelum terjatuh.

Second opinion, boleh-boleh saja kita terjatuh asal dua hal ini tidak boleh dilanggar;
Yang pertama adalah ketika berada dalam proses terjatuh jangan sampai kita membawa orang lain ikut terjatuh. Eh beneran ini lho! Kadang ketika dalam proses terjatuh ini kita membuat-buat alasan dan mulai menyalahkan orang lain atas proses keterjatuhan kita. Kadang pula kita tidak sadar, pada saat kita terjatuh ternyata pada saat itu pula kita menjatuhkan orang lain. Jika digambarkan seperti ada kemacetan di jalan tanjakan, lalu ada sepeda motor yang menuju ke atas tidak kuat menahan beban dengan rem. Otomatis perlahan ia akan mulai turun ke bawah dan tidak sadar bahwasannya dia sedang membahayakan orang yang berada dibelakangnya. Harusnya ketika ia sadar akan hal itu ia putuskan untuk turun dari motornya dan langsung menuju ke pinggir. Sama seperti saat kita dalam keadaan sulit, coba kita perhatikan sekitar kita, apakah ada orang lain yang kita rugikan dengan keadaan kita. Jika iya, maka segeralah menepi dan usahakan buat momentum untuk kembali lagi.

Kedua kita harus segera bangkit dari proses jatuh tersebut. Logikanya tidaak ada orang yang betah berada dalam lubang jurang, pastilah ia mencari jalan keluar. Nah, segera lakukan itu.
Read More

Senin, 09 September 2013

Only Curhat

Well, there's harmony when together with some new peoples, share everything, share laughing, laugh deeply and no limit around us.

First time being honest I would say don't care with them. I always busy and busy every time. No more chance to them to talk with me. Go early and back lately. Only said 'Hi' or just raising eyebrow when we meet.

All it rolling 180 degree when we start orientation together. They have honest heart, I can look from their eyes. I thought they have a something unique. I like them..


Welcome to our paradise!



Read More

Minggu, 08 September 2013

Menyiasati Perbedaan

Terkadang memang agak kesal dengan yang namanya kehidupan sosial. Serasa semua tidak adil dihadapan kita. Tak semua seperti yang diinginkan. Selalu ada pro dan kontra, setuju dan tidak setuju, suka dan tidak suka.

Mungkin pribadi yang suka rapih, suka bersih kemudian dipertemukan dengan orang yang belum terbiasa hidup rapih dan bersih akan merasa jengkel setiap saat. Bagi orang yang terbisa rapih tiba-tiba melihat sesuatu yang tidak berada pada tempatnya akan secara reflek merapihkannya. Berbeda dengan yang tidak terbiasa, kadang mereka terihlat cuek dan itu dianggap hal yang sepele. Satu-dua kali mungkin tak mengapa bagi yang terbiasa rapih, tapi bila hal itu terus-terusan terjadi maka ini bisa menjadi masalah yang serius. Jadi ingat pepatah "sedikit demi sedikit lama-lama menjadi bukit". Pepatah ini tidak hanya berlaku pada saat nabung uang saja, tapi juga berlaku saat menabung amarah.


Bagi yang mengerti akan perbedaan karakter seseorang mungkin kejadian tersebut bisa dijadikan pelajaran. Tidak semua bisa diaatasi dengan amarah. Pasti ada jalan keluar yang lebih mudah, lebih enjoy dan lebih nyaman. Salah satunya dengan saling bertukar pikiran. Apa yang ia suka dan apa yang tidak disuka perlu masing-masing pribadi ketahui.

Beri waktu untuk saling bertukar pikiran. Ajak secara tatap muka. Utarakan apa yang akan dibahas, dan buat perjanjian bahwa masing-masing harus mengutarakan apa saja yang ada didalam pikiran. Setelah perjanjian sudah ditepati barulah kita utarakan maksud kita, apa yang sudah menjadi kebiasan kita dan utarakan juga bahwa kita tidak suka apabila kebiasaan kita diganggu. Setelah semua tuntas barulah berikan waktu juga bagi lawan bicara kita untuk mengutarakan apa yang ada dibenaknya. Karena di awal sudah ada perjanjian semua akan saling menghargai satu sama lain, insyaAllah perbedaan yang selama ini dipendam akan hilang.
Read More

Minggu, 28 Juli 2013

Mempersiapkan Diri Untuk Berburu Lailatul Qadar

Sudahkah kita mempersiapkan diri untuk #berburu Lailatul Qadar? Bagi yang belum tahu apa itu Lailatul Qadar, mari kita simak pembahasan dibawah ini:

Lailatul Qadar adalah satu malam yang 'paling bergengsi' yang hanya terdapat pada bulan Ramadhan. Digambarkan dalam Al Qur'an bahwasannya malam itu adalah malam yang lebih baik daripada seribu bulan. Atau jika ambil perhitungan maka seribu bulan itu kurang lebih 83 tahun. Mari kita bayangkan apabila kita mendapatkan satu malam tersebut yang pahalanya seakan-akan kita telah beribadah sepanjang 83 tahun 24 jam non-stop. #Subhanallah... siapa yang tidak tergiur?


Perlu kita ketahui bersama, bahwasannya pada sepuluh hari terakhir ramadhan ini, Nabi Muhammad SAW paling banyak melakukan ibadah dibandingkan hari-hari lainnya. Aisyah ra, mengisahkan pada kita perihal sepuluh hari terakhir ramadhan:

"Adalah Rasulullah SAW apabila memasuki 10 hari terakhir ramadhan, beliau mengencangkan tali sarungnya (yakni meningkatkan amaliah ibadah beliau), menghidupkan malam-malamnya, dan membangunkan istri-istrinya" - Muttafaqun 'alaihi.

Bahkan apabila kita ikut 'menghidupkan' Lailatul Qadar, kita mendapatkan garansi dosa-dosa kita akan diampuni oleh Allah SWT.

"Barangsiapa melaksanakan shalat pada malam lailatul qadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni." - HR. Bukhari

Well, sebenarnya masih banyak sekali keutamaan dari Lailatul Qadar, dan itu bisa dicari di internet dengan mudah. Nah, yang paling penting sekarang adalah apa yang perlu kita persiapkan sebelum 'berburu' Lailatul Qadar atau yang biasanya umum kita kenal dengan I'tikaf?

Yuk kita bahas satu-persatu!

1. Persiapkan do'a
Yap! sangat penting sekali kita menyiapkan do'a. Karena pasti tidak mau kan pas lagi i'tikaf kita cuma shalat kemudian melongo karena tidak tahu apa yang harus diperbuat. Apabila kita sudah persiapakan do'a-do'a apa saja yang akan dipanjatkan saat I'tikaf, maka kita akan lebih fokus dalam berdo'a kepada Allah, benar begitu? Lalu do'a apa saja yang perlu kita persiapkan? Banyak! Misal;

>> Do'a memohon ampunan Allah SWT. Ya sadar diri lah kita banyak dosa.. hehe

>> Do'a untuk kedua orangtua kita, sanak saudara, sahabat / teman kita, tetangga kita, dan jangan lupa untuk saudara kita yang seiman dan setaqwa, agar mereka diberikan kemudahan dan kelancaran rezeki; diberikan kesehatan; diberikan ampunan; diberikan kesabaran; dan berdo'a agar kita semua bisa bertemu kembali di akhirat kelak (tentunya ketemu di surga ya, bukan di neraka :D)

>> Do'a memohon agar impian kita di-ijabah sama Allah. Misal, minta lulus ujian, skripsi, jodoh, pekerjaan, dan selipkan juga do'a-do'a impian orang lain (ortu, saudara, teman, dll) agar diijabah sama Allah.

"Do'a seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah do'a yang akan dikabulkan. Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap kali di berdo'a untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat tersebut berkata 'aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia dapatkan.'" - HR. Muslim
>> Dan do'a-do'a lainnya


2. Shalat Malam
Salah satu amalan yang penting adalah Qiyamul Lail. Sebisa mungkin perbanyak dan per-khusyuk shalat kita. Dan juga siapkan ayat-ayat yang akan kita baca saat Qiyamul Lail, klo bisa dipahami juga artinya. Bisa dijamin jika kita sudah siapkan ayat-ayat yang akan kita baca dan paham artinya saat shalat nanti kita akan lebih khusyuk dan menangis haru mengerti makna ayat yang kita baca..

3. Target Membaca dan Memahami Al Qur'an
Selalu bawa Al Qur'an yang ada terjemahannya saat I'tikaf. Ini penting! Di awal Ramadhan kita sudah membuat target (seperti ini) tentang bacaan kita saat ramadhan. Bila targetnya belum terpenuhi, alias masih banyak yang tertinggal jauh, maka malam inilah saatnya kita menuntaskan target-target kita.

4. Menghafal Al Qur'an
Bila ingin menghafal Al Qur'an maka waktu ini juga waktu yang pas bagi kita. Kita menjadi lebih tenang saat menghafal., kita menjadi lebih fokus saat menghafal, dan kita akan semakin tertantang untuk menghafal, karena tidak mau saat shalat bacaan ayat yang dibaca itu-itu saja.. ya nggak? :D

5. Bawa infak
Selain membawa Al Qur'an sebaiknya kita juga mempersiapkan infak. Tentukan kita mau infak berapa dan mulai sekarang sudah dipersiapkan untuk 10 malam. InsyaAllah, Allah SWT akan membalas ikhlas kita berkali-kali lipat baik di dunia maupun di akhirat.

6. Fisik
Kondisi fisik juga perlu diperhatikan. Usahakan saat siang hari kita memiliki waktu untuk istirahat yang cukup. Karena malam harinya kita akan benar-benar fokus untuk ibadah, dan itu membutuhkan energi. Kemudian usahakan juga setelah tarawih atau isya langsung segerakan istirahat dan jangan lupa setel beker agar kita terbagun. (saran: klo bisa sebelum jam 1 dini hari sudah mulai ya)

Mari kita persiapkan semua 'perbekalan' berburu kita terhadap Lailatul Qadar. Manfaatkan malam ini untuk kita mendekatkan diri kepada Allah. Jaga 10 malam terakhir untuk beribadah, karena insyaAllah jika diperkenankan kita akan bertemu dengan malam Lailatul Qadar. Karena ulama mengatakan; 

'Mereka yang menghidupkan malam, maksudnya beribadah kepada Allah, pada sepuluh hari terakhir bulan ramadhan akan mendapat pahala lailatul qadar walaupun tidak merasakan tanda-tanda datangnnya malam lailatu qadar'.

"[1] Sesungguhnya kami telah menurukannya (Al Qur'an) pada malam qadar. [2] Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? [3] Malam kemuliaan itu lebih baik daripada seribu bulan. [4] Pada malam itu turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. [5] Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar. (QS. Al Qadr: 1-5)"
Read More

Jumat, 26 Juli 2013

Memaknai Peringatan Nuzulul Qur'an dengan Introspeksi Diri

Sejenak kita berpikir apa makna sebenarnya dari peringatan Nuzulul Qur'an. Sedari kecil hingga kini kita selalu dibayang-bayangi oleh pemikiran 'Oh, nuzulul qur'an itu adalah hari diturunkannya Al Qur'an', bukankah begitu? Ada benarnya juga kita berpikiran seperti itu, namun pernahkah kita berpikir lebih jauh dari itu? maksudnya, tidak sekedar tahu Al Qur'an  turun saja akan tetapi sejauh apa peran kita terhadap turunnya Al Qur'an tersebut?


Coba kita tanya kepada diri kita masing-masing, "Buku apakah yang paling baik dan paling bagus di muka bumi ini?" Mungkin sebagian besar menjawab 'Al Qur'an'. Ya, kita meyakini Al Qur'an adalah buku terbaik dan terlengkap yang ada di muka bumi ini, tapi pernahkah kita membacanya hingga khatam beserta artinya? Ada yang pernah? catat!

Sekarang kita tanya lagi kepada diri masing-masing, "Pernahkah kita khatam membaca Al Qur'an dalam selang waktu satu minggu (kali ini tanpa arti)". Saya sendiri tersindir dengan pertanyaan ini. Adanya yang pernah kita khatam-kan adalah novel Laskar Pelangi, Harry Potter, dan buku-buku tebal lainnya, dan hebatnya buku yang minimal setebal 300 hingga 500 halaman itu bisa tuntas dalam waktu dua hari satu malam, ya kan? catat!

Mari kita beralih pada pertanyaan lainnya, "Pernahkah kita ditanya orang tentang perihal sudah khatam al qur'an berapa kali?". Ada yang jawabannya satu kali, empat kali, bahkan mungkin sudah puluhan kali. Hebat! Tapi, apakah kita tahu bahwasannya surat Yusuf itu memiliki cerita yang sangat indah? Apakah kita tahu cerita nabi Musa tersebar paling banyak di Al Qur'an dibandingkan nabi-nabi yang lainnya? catat!

Seharusnya peringatan nuzulul qur'an tidak sekedar kumpul, dengarkan ceramah dan kemudian makan-makan, akan tetapi yang lebih diutamakan adalah introspeksi diri sendiri tentang peran kita terhadap Al Qur'an.

Bila kita sudah bisa membacanya maka dilanjutkan dengan membaca artinya.
Bila kita sudah bisa membaca + membaca artinya, maka bisa dilanjutkan dengan mempelajari tafsirannya.
Bila kita sudah bisa membaca + membaca artinya + mempelajari tafsirannya, maka kita bisa mulai untuk mengajarkannya dan kemudian mengamalkan ajaran-ajaran yang terkandung di dalamnya.


Apabila hingga saat ini kita merasa belum bisa membaca Al Qur'an, maka mulailah dari sekarang.

"Dan sungguh, telah kami mudahkan Al Qur'an untuk peringatan, maka adakah orang yang mau mengambil pelajaran?" (QS. Al Qamar: 17, 22, 32, dan 40)

Ayat diatas bahkan sampai diulang-ulang hingga empat kali. Itu berarti Allah sudah pasti menggaransi kita semua akan dimudahkan belajar Al Qur'an bila kita sungguh-sungguh mempelajarinya.

Belum bisa membaca Al Qur'an? Lalu untuk apa metode Iqro', Abata, Al Bana, Granada, Qiro'ati, Al Barqy, Ummi, dll diciptakan? FYI, Indonesia adalah negara dimana metode belajar Al Qur'an paling banyak diciptakan di seluruh dunia. Sehingga tidak ada alasan lagi bagi kita untuk tidak bisa membaca Al Qur'an.

"Aisyah ra. berakata, Rasulullah SAW bersabda, 'Orang yang membaca Al Qur'an dan ia mahir membacanya, maka ia bersama para malaikat yang mulia dan berbakti. Sedangkan orang yang membaca Al Qur'an dengan terbata-bata dan merasa kesulitan ketika membacanya, maka baginya dua pahala.' (Muttafaqun 'alaihi. HR. Al Bukhari dan Muslim)"

Belum bisa membaca dengan tartil? Lalu untuk apa elektronik, seperti tv, hp, tape, komputer kita beli? bahkan untuk apa saja teknologi internet kita manfaatkan? Kita bisa mengunduhnya dari internet dan belajar dari Ahmad Saud, Asy Sudais, Syaikh Musyari, Syaikh Al Ghomidi, dll. Sehingga tidak ada alasan lagi bagi kita untuk tidak bisa membaca Al Qur'an dengan tartil.

"Dari Abu Lubabah Basyir bin Abdul Mudzir, sesungguhnya Nabi SAW bersabda 'Barangsiapa yang tidak memperindah suarang (ketika membaca) Al Qur'an, maka ia bukan bagian dari kami' (HR. Abu Daud, dengan sanad yang baik dan dishahihkan oleh Al-Albani)"

Begitu juga sudah banyak sekali Al Qur'an yang dijual beserta terjemahannya, bahkan hingga terjemahan kata per kata, seperti Al Qur'an Robbani. Sedang untuk tafsir juga sudah sangat banyak sekali beredar, baik itu dalam bentuk buku ataupun dalam bentuk digital dan kita bisa mengunduhnya dari internet. Sehingga tidak ada lagi alasan bagi kita untuk tidak pernah membaca arti Al Qur'an atau membaca tafsirnya.

Bilamana semuanya mengerti akan maksud dan kandungan dari peringatan nuzulul qur'an seperti ini, maka insyaAllah potensi diri kita akan melejit dengan sendirinya. Kita akan menjadi pribadi yang unggul! Kita akan menjadi pribadi yang mulia di sisi Nya. Sudah siap? InsyaAllah, wajib! :)

"Bacalah Al Qur'an, karena pada hari kiamat ia akan datang sebagai syafaat untuk para pembacanya" (HR. Muslim)
Read More

Rabu, 24 Juli 2013

Hari Kedua Mengisi Training #FITRA

Edisi sebelumnya disini :D

Hari kedua atau lebih tepatnya tanggal 19 Juli 2013, kami bertiga (Saya, @NursihDwi dan @Masmasagus) melanjutkan kegiatan training di SMKN 13 Malang. Saat itu cuaca di luar sangatlah cerah, seakan menghapus nuansa dingin subuh sebelumnya. Dua orang tiba lebih dulu, dan saya.... dan saya sekali lagi --- terlambat XD | Sebenarnya nggak telat-telat amat sih. Saya dateng pas murid-murid SMK sudah pada kumpul di ruangan dan acara akan segera dimulai. Istilahnya "Injury Time" hehe.. Saya telat gara-gara memang setiap pagi harus nganter someone ke sekolah, so mau g mau ya harus bisa bagi waktu. But, the most important is the plan is running well, ya nggak? :D

Mas Agus on action (MC)

Ada dua materi yang kami bawakan pada hari itu. Pertama adalah 'Menjadi Generasi Unggul' dan yang kedua adalah 'Etika Pergaulan'. Pemateri pertama saya dan pemateri kedua @NursihDwi.

Jujur saja hari itu saya tidak ada persiapan sama sekali. Maksudnya saya memang tidak berlatih seperti kegiatan-kegiatan training sebelumnya. Biasanya sebelum hari-H kami, tim #FITRA, selalu berlatih seminggu atau dua minggu sebelumnya untuk memantapkan materi. Tapi kali itu tidak sama sekali, karena memang seperti yang pernah saya jelaskan sebelumnya acara ini super-duper-lemper dadakan :D. Tapi Alhamdulillah saya bisa tampil pede dan para Taruna-Taruni tampak semangat memperhatikan materi. Mungkin dulu-dulunya sudah pengalaman, jadi hanya tinggal modal pengalaman semuanya jadi lancar... #Alhamdulillah..


Materi kedua, yaitu Etika Pergaulan yang dibawakan oleh @NursihDwi cukup menyita perhatian para Taruna dan Taruni kala itu. Semuanya terfokus pada materi. Mungkin karena materi Etika Pergaulan yang berisi tentang fenomena kaum remaja sekarang seperti merokok, narkoba, pergaulan bebas, minuman keras, hingga aborsi sudah tidak asing lagi di telinga mereka. Atau mungkin juga mereka tertarik oleh pembawaan pemateri kala itu, @NursihDwi. hehehe... ::peace::



Setelah dua materi disampaikan berarti hari itu adalah hari terakhir kami disana dan kami bersiap-siap untuk pamit pulang. Tapi sebelum pulang kami dicegat oleh bapak Hasan (salah satu guru disana). Beliau mengatakan bahwasannya guru-guru dan murid-murid disana cukup puas atas penampilan kami, sehingga beliau meminta kami untuk menambah satu hari. Wow! Pada akhirnya kami menerima tawaran itu :). Saya pribadi bangga mendapat tanggapan positif seperti itu :), tapi juga ngeluh karena harus nulis lagi.. hehehe

See my last part ya!







Read More

Selasa, 23 Juli 2013

Rumahku (akan) Menjadi Sebuah Pesantren

Sumpah! aslinya males banget nulis.., Nih males karena disebabkan saya nggak punya ide sama sekali. Yah maklum masih newbie, unyu-unyu, jadi nggak bisa selancar penulis profesional.. tapi harapan menjadi penulis profesional tetap ada :D

Klo gitu saya mau cerita tentang kejadian kemarin yang membuat saya shock secara tiba-tiba. Saya benar-benar kaget bin haru biru ketika ditelpon sama umi saya. Kaget karena tiba-tiba, haru biru karena bangga. Jadi ceritanya gini. Kemarin, pas waktu lagi berbuka di masjid ada sms masuk;

Kakak: "Ping, nomor A* mu aktifin ya, umi mau nelp"

Sms itu nggak langsung saja jawab karena pas kebetulan menu berbukanya ayam bakar. Ayam Bakar Meeeen!! :D Jadi ya mau g mau perut + mulut nggak bisa kompromi klo masalah yang beginian.. hehe.. *ya meskipun makannya sedikit agak terburu-buru, takut dibilang durhaka sama ortu.

Ba'da berbuka, langsung saja ku buru-buru bales tuh sms "Udah" - send

Kemudian umi saya telepon:

::::Basa-basi sebentar, kemudian lanjut ke obrolan lain::::
Umi: "Ping, ada kabar baik." lanjut umi saya
Wiihh, jangan-jangan saya mau ditransfer duit nih. Saya sumringah bin ngiler~
Saya: "Kabar apa, Mi?" balas saya sambil berharap.. hehe
Umi: "Umi mau buat pesantren mahasiswi"
Saya: "Eh?" saya kaget campur keselek biji salak
Umi: "Agustus ini rencana mau buka" lanjut umi saya
Saya: "Apa??" saya tambah kaget
Umi: "Dan sekarang sudah ada santrinya, tiga orang" cerocos umi saya
Saya: "WHaaat?" #gubrak! saya pingsan..~

Kaget + Bingung sebentar. Tarik nafas dalam-dalam dan melanjutkan cerita:

Sebenarnya ini sudah cerita obrolan lama antara saya dan umi saya. Saya yang memang selama mahasiswa tinggal di asrama Pesma Firdaus malah menginspirasi umi saya untuk memiliki sebuah pesantren yang berbasis mahasiswa/wi. Dulu saya anggap obrolan tentang keinginan umi untuk memiliki sebuah pesantren berbasis mahasiswa sebagai angin lalu. Saya biarkan mengalir saja cerita itu.

Tapi entah mengapa setelah kejadian tanggal 23 Juni 2013 kemarin (baca disini), dimana umi saya berbincang-bincang dengan pimpinan pesma kami yaitu Bu Nur'ainy tentang pesantren mahasiswa. Umi saya malah semakin berkobar-kobar, membara, dan beruap-uap untuk menuntaskan mimpinya membangun sebuah pesma. Wiihh...!


Saya sendiri berpendapat bahwa disaat umi saya sedang memiliki mimpi dan ambisi maka tidak ada satupun yang tidak tercapai. Sepengetahuan saya, hampir semua yang dulunya sekedar obrolan biasa, malah terwujud dan menjadi luar biasa! Beh! dan ini buktinya.. obrolan tanggal 23 Juni dan akan direalisasikan bulan Agustus depan.. OMG!

Saya: "Terus, ruangannya gimana, Mi?" tanya saya penasaran
Umi: "Loh? ya pake rumah kita dong"
        "Yang sebelah barat (1 lantai) untuk keluarga."
        "Yang sebelah timur (2 lantai) untuk asrama putri"
Saya: "Oh gitu. Berarti rumahnya disekat ya?"
Umi: "Ya liat aja nanti"
Saya: "Terus.... ntar aku tidur mana miii -__-'? "
Umi: "Ya kamu tidur bareng umi"
Saya: "Jiaahhh~" #apes

Pada akhirnya, tadi malam saya disuruh minta kurikulum pesma firdaus sebagai contoh model pendidikan pesma umi saya ini. Saya lapor kepada bu nyai saya (Bu Nur) perihal berita ini. Satu kata yang beliau ucapkan dan membuat pikiran saya menjadi terbuka
"Bagus itu! Kita memang harus terus berdakwah, salah satunya dengan Pesantren Mahasiswa"
--------------------
Well, mudah-mudahan impian umi saya bisa terwujud, dan pasti terwujud. Saya selalu mendukung beliau selama itu untuk kemaslahtan umat dan dakwah. Saya juga minta do'a teman-teman semua perihal cerita garing ini. Do'akan ya!


Read More