"Sayang, bangun yuk!"
"Ayuk bangun, solat subuh dulu." sambil kuelus-elus tangan dan kakinya.
"Ayuk sayang, banguun."
Dulu, sering kali kugunakan kata-kata tersebut untuk membangunkan teman-temanku. Terkesan menjijikkan memang, apalagi teman-teman satu asramaku laki-laki semua. Semacam terkesan hombreng, bukan? Tapi, dengan jurus tersebut biasanya teman-temanku langsung respon, melek, ngelirik, kemudian tersenyum simpul. "Ah, dia sudah bangun" begitu simpulku sambil ikut tersenyum.
Kadang pula jurus itu tidak berhasil aku terapkan. Jurus itu hanya kuterapkan kepada teman-teman yang kuanggap dekat dan punya selera humor. Untuk teman-teman yang tidak begitu dekat, biasanya hanya kubangunkan layaknya orang lain membangunkan.
"Fulan, bangun, sudah subuh." kalimat ini yang kugunakan.
Beragam kesan tersendiri dalam membangunkan teman untuk solat subuh. Ada yang langsung bangun (ini yang kusuka), ada yang mulet dulu, ada yang bangun - duduk - tidur lagi, ada yang mengeluh, ada yang marah-marah, ada yang pura-pura nggak denger, ada yang semakin dibangunkan semakin kuat menahan selimut, dan ada pula yang ketika sudah bangun kemudian melihatku pergi langsung tidur lagi. Bagiku hal-hal tersebut merupakan hal yang biasa. Karena sebagian besar hidupku kuhabiskan tinggal di asrama.
Solat subuh merupakan kewajiban bagi seluruh pemeluk agama islam. Tanpa terkecuali bagi yang sudah memenuhi syarat wajib sholat seperti, islam, baligh, berakal, suci, dll. Bahkan, orang yang sakitpun tidak ada toleransi untuk tidak solat. Nah, loh! penting banget, bukan?
Oke, balik lagi ke asrama. Meski mayoritas yang tinggal di asrama adalah lulusan pesantren, nyatanya tak semata-mata semua penghuninya menghayati hakikat solat subuh. Kadang aku heran sendiri,
"Ini solatnya kok pas udah terang?"
"Ini kok malas ke masjid?"
"Ini kok lebih suka solat di asrama daripada di masjid?"
"Ini kok bangunnya siang terus?"
"Ini kok biasa-biasa aja solat kesiangan?"
"Ini kok.. kok... kukuruyuuuukkkk!!"
Inilah realita anak muda jaman sekarang. Sering seenaknya mempermainkan waktu solat. Bila sudah telat, selalu mempunyai alasan untuk mengelak. Yaaahh,,, apa mau dikata, umat harus sabar menghadapi cobaan seperti ini. #piuh!
Bagaimana harus kujelaskan kepada mereka? Seingatku, aku pernah mengatakan pada mereka ketika kajian tentang masalah solat subuh. Tapi kata-kataku bagaikan ditelan ombak, hanya berefek sebentar.
Inginku, mereka memiliki kesadaran diri sendiri. Sadar hakikat dua rakaat sebelum solat subuh, berjamaah di masjid, berdo'a diantara adzan dan iqomah, berdo'a setelah solat, berdiam diri di masjid hingga syuruq.
Aku memang tak sempurna, kadang sebulan ada 1-2 kali yang telat bangun sehingga harus merelakan tidak berjamaah di masjid. Namun, aku memiliki kemauan kuat untuk bisa solat subuh berjamaah. Ada kesan tersendiri bagiku ketika akan ke masjid. Bisa melihat ribuan bintang bersinar, rembulan yang merekah, dinginnya waktu subuh, menghirup udara segar. Melihat anak kecil yang masih mengantuk digendong ayahnya ke masjid, sebagian penjual dari pasar yang ingin berjamaah, dan kadang bertemu bidadari cantik yang juga ingin bertamu di rumah Allah (hehe, yang ini bonus). Inilah kebahagiaan yang Allah bagi untukku (dan juga orang lain mungkin).
Maka dari itu, setiap kali akan tidur, tak lupa aku selipkan niat dalam doaku. Niat untuk dapat ke masjid. Alhamdulillah, sejauh ini Allah selalu mendengar niat tersebut. Maka aku tak heran, semalam apapun aku tidur inshaaAllah subuhnya pasti bangun dan berjamaah di masjid. Karena apa? karena niat! Niat baik selalu diijabah oleh Allah.
Pesan: Untuk teman-temanku.
- Bila masih susah berjamaah di masjid, usahakan jangan tidur terlalu malam. Maks jam 10 untuk mahasiswa. Jangan melakukan kegiatan yang tak berguna (seperti main game, chattingan, dll). Bila semua tugas telah selesai usahakan langsung tidur.
- Bila memang harus tidur malam, usahakan sebelum tidur wudhu dan niat, kemudian tips dariku minum air 1-2 gelas. Insya Allah pasti bangun. Garansi 100%!!
- Bagi yang masih muda: Mumpung masih muda, belajarlah istiqomah.
- Bagi yang sudh berumur: Hayoo!! ntar lagi ajal menjemput! :D